Dandim Beri Pekerjaan Untuk Si Pencuri Janur, Ini Alasannya

JABARNEWS | BANDUNG – Seorang pria di Kecamatan Bandar, Kabupaten Batang, Jawa Tengah nekat mencuri janur didekat rumahnya pada Senin (18/5/2020) pukul 21.00 WIB.

Pria yang diketahui bernama Suwarno (53) mengaku keluarganya sangat lapar, sehingga terpaksa mencuri janur untuk bertahan hidup. Sudah tidak ada lagi bahan makanan yang bisa dimasak dan pria itu tidak punya uang untuk membeli.

Namun, saat akhirnya tertangkap dan ketahuan mencuri janur, pria tersebut malah mendapatkan pekerjaan yang layak dari Dandim 0736/Batang sebagai tenaga honor.

Diungkapkan Dandim 0736/Batang Letkol Kav Henry RJ Napitupulu S.Sos. Mi. Pol, mengatakan Suwarno (53) terpaksa mencuri karena disuruh sang istri karena dorongan kebutuhan keluarganya untuk bertahan hidup ditengah Pandemi Covid-19. Keesokan harinya (Selasa, 19/5/2020) pukul 09.00 WIB, Suwarno diserahkan oleh puluhan warga ke Polsek Bandar karena tertangkap basah mencuri janur.

Baca Juga:  Asosiasi Kedokteran Ingin Temui Joko Widodo Soal Polemik KKI

“(Suwarno) sempat disel di Polsek, namun berkat mediasi Kepala desa akhirnya dapat keluar dari tahanan,” ujar tambahnya.

Henry lantas mengungkapkan, keprihatinan yang dialami dirinya itu karena dorongan kemanusiaan atas nasib yang dialami warga binaannya.

“Mencuri apapun bentuknya memang melanggar hukum, namun ketika ditanya alasannya hanya karena untuk kepentingan bertahan hidup, maka secara kemanusiaan sungguh menyentuh hati kita semua,” ucap Henry mengawali ceritanya.

Henry menambahkan, Suwarno sendiri menganggur karena di PHK dua bulan lalu dari bengkel dimana dia bekerja. Di tengah situasi seperti saat ini, pihaknya juga tidak bisa menyalahkan pemilik bengkel yang memberhentikannya.

Tanggungjawab selaku kepala keluarga terhadap nasib anak dan istrinya itulah, menurut Henry yang membuatnya tidak bisa berpikir secara rasional, yang akhirnya mencuri janur untuk menghidupi keluarganya yang nyaris kelaparan.

Baca Juga:  Si Jago Merah Amuk Pasar Kosambi, Peralatan Pemadam Kebakaran Masih Minim

“Kita juga tidak bisa menyalahkan kepada massa yang menghakiminya karena tertangkap mencuri. Tapi seyogyanyalah, kita semua berpikir jernih untuk mengetahui dampak dan alasannya itu,” kata Henry penuh getir.

Setelah mendengar ceritanya yang memilukan, akhirnya semua pihak sepakat mencari solusi demi kebaikan bersama. Dari peristiwa itu, akhirnya permasalahan dapat dilerai setelah semua pihak menyadari bahwa ditengah situasi ramadan dan pandemi Covid yang serba sulit maka diadakan musyawarah untuk mufakat.

“Kita tidak dapat membayangkan, hanya karena janur bisa membuat semuanya emosi dan kalap, beruntung semua pihak sadari itu dan akhirnya bapak Suwarno pun dapat keluar dari sel Polsek,” kata Henry.

Henry akhirnya datang bersama rombongan Dandim melihat kondisi keluarga, sekaligus ingin membantu meringankan bebannya, dengan memberikan sedikit bantuan sembako dan menawarkan pekerjaan, agar bapak Suwarno dapat memberikan nafkah bagi keluarganya.

Baca Juga:  Bank bjb Rangkul Pengusaha Rengginang, Permudah Akses Layanan Pemodalan

Suwarno sendiri tidak menduga dengan kedatangan rombongan Dandim Batang, sehingga ketika menerima bantuan sembako dan penawaran pekerjaan, dirinya tidak mampu menahan air mata haru yang menetes.

“Terima kasih Bapak Kodim, telah membantu dan peduli kepada saya dan keluarga,” ratap Suwarno.

Sementara itu, Sartumi (43), Istri Suwarno menyatakan menyesal telah menyuruh suaminya mencuri dan ketika suaminya ditangkap, sempat berniat bunuh diri.

“Saya menyesal dan minta maaf pak,” ujarnya sembari menangis dan memeluk anaknya yang masih berusia 1 tahun.

Karena memiliki kemampuan bengkel dan bangunan, Henry menawarkan Suwarno sebagai kerja honor di Kodim untuk memperbaiki kendaraan dinas dan memelihara bangunan. (Red)