Ingin Tetap Bahagia Meski Tak Mudik Lebaran, Ini Tips dari Unpad

JABARNEWS | BANDUNG – Masa pandemi virus korona (covid-19) yang melanda Indonesia menjadikan aktivitas Ramadan dan Hari Raya Idulfitri tahun ini berbeda. Kebijakan pembatasan sosial yang diberlakukan menyebabkan masyarakat harus tinggal di rumah dan tidak diperkenankan untuk melakukan mudik.

Kebijakan ini membuat sejumlah individu, salah satunya mahasiswa yang tertahan tinggal di indekos, tidak bisa pulang ke rumah. Ini menjadikan Idulfitri tahun ini menjadi lebih sepi, karena biasanya momentum lebaran banyak dimanfaatkan untuk berlibur dan bersilaturahmi dengan sahabat lama.

Bagi yang tinggal di perantauan, akan ada perasaan sedih karena tidak dapat bertemu langsung dengan orang tua maupun orang-orang yang dicintai. Perasaan tersebut normal dirasakan dalam situasi seperti ini. Namun, rasa sedih sebaiknya jangan berkepanjangan, karena ada banyak cara untuk mengatasinya.

Baca Juga:  Ketua DPRD Kabupaten Lebak Ditemukan Meninggal di Kamar Hotel

Dua dosen Fakultas Psikologi Univesitas Padjadjaran sekaligus tim Pusat Konseling Unpad, Dhini Andriani, dan Tiara Ratih Purboningsih, membagikan tips mengatasi kesedihan sekaligus membuat lebih produktif dan tetap dekat dengan orang-orang tersayang selama lebaran.

Ada enam hal yang bisa dilakukan. Pertama, buat janji dengan orang tua dan sahabat-sahabat di kampung halaman untuk melakukan video call. Dokumentasikan saat kita video call lebaran.

“Ini diperlukan sebagai kenang-kenangan di masa mendatang,” bunyi siaran pers pusat konseling Unpad, Sabtu (23/5/2020).

Kedua, berikan hadiah kecil untuk diri sendiri atau membaginya kepada orang terkasih. Misalnya, dengan cara masak untuk keluarga dan mengirimkan ke teman. Ide lainnya membuat kolase foto tentang teman-teman dan keluarga dalam rangka Idulfitri. Hasil karya ini bisa dibagikan ke media sosial.

Baca Juga:  Petugas Lakukan Penyekatan Kendaraan Masuk ke Purwakarta

Ketiga, dorong komunikasi ke tahap selanjutnya dengan cara menulis catatan harian bersama dengan sahabat atau keluarga. Banyak aplikasi yang dapat digunakan, seperti Livejournal.com, penzu.com, diary.com, atau Tumblr.

“Kita dapat menulis lebih bebas, membuat rencana-rencana jika kondisi sudah normal. Pastinya bisa menjadi kenangan lima atau sepuluh tahun ke depan,” ujarnya.

Keempat, rutin berolahraga. Aktivitas ini dapat dilakukan di rumah ataupun indekos. Banyak video di YouTube yang dapat diikuti untuk berolahraga di ruang terbatas dan tanpa alat. Olahraga diketahui meningkatkan hormon endorfin dalam tubuh. Hormon ini adalah satu hormon yang berasosiasi dengan kebahagiaan.

Kelima, mencoba aktivitas baru. Libur lebaran tahun ini hanya beberapa hari, tidak ada salahnya mencoba hal baru sebelum kembali ke aktivitas kerja atau belajar di rumah. Misalnya, dengan memanfaatkan channel di YouTube untuk mencoba resep-resep baru, mencoba hand lettering, hingga menonton teater.

Baca Juga:  Latihan Sepak Bola, 2 Remaja di Tasikmalaya Tewas Tersambar Petir

“Bagi kita yang sudah punya passion tapi belum sempat melakukannya, bisa jadi ini waktunya,” ungkapnya.

Terakhir, selalu bersyukur. Dengan kemajuan teknologi saat ini membuat seseorang tetap dapat terhubung dengan orang-orang terkasih, meskipun lebaran di indekos atau di rumah saja. Tidak ada salahnya jika menulis diary of gratitute yang akan mengingatkan begitu banyak yang dimiliki meskipun di masa sulit.

Bagi mereka yang memiliki keterbatasan internet atau sudah lelah menatap layar telepon genggam dan laptop, ada banyak aktivitas yang dapat dilakukan. Contohnya berkebun, eksperimen resep, menulis di buku, membaca novel, atau bahkan membersihkan kamar yang mungkin sudah dua bulan tidak dibersihkan, sambil menata ulang. (Red)