IPP Jabar Paling Rendah se-Indonesia, Ini Kata Kasatkorwil Banser

JABARNEWS | BANDUNG – Indeks Pembangunan Pemuda (IPP) Jawa Barat menempati posisi 34 se Indonesia. Artinya berada diposisi bontot atau juru kunci.

Hal tersebut terungkap dalam Sidang Paripurna DPRD Jawa Barat denganda Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban Gubernur Jawa Barat, yang dihelat Rabu tanggal 20 Mei 2020.

Menyikapi hal tersebut, Kasatkorwil Banser Jawa Barat, Yudi Nurcahyadi merasa tidak ada yang aneh karena selama ini apa yang dikerjakan oleh Pemprov Jawa Barat dalam konteks pembangunan pemuda terkesan artifisial formalistik.

Baca Juga:  Antisipasi Penyusup Pada Aksi 11 April, Polisi Akan Lakukan Pengecekan Peserta Aksi

“Ya sangat artifisial. Tidak ada yang substantif. Hanya mengejar citra seolah olah saja,” kata Yudi, Sabtu (23/5/2020).

Yudi menjelaskan buruknya Indeks Pembanguanan Pemuda Jabar seolah-olah membuka tabir selama ini dibangun oleh Gubernur Ridwan Kamil. Yudi mencontohkan bagaimana Ridwan Kamil begitu massif mencitrakan dirinya sebagai Gubernur Millenial dengan sangat aktif di media sosial.

Baca Juga:  Jelang HUT RI, Aktivitas Penggalangan Dana di Jalan Akan Mendapat Tindakan Tegas

“Media sosial sangat dimanfaatkan oleh Ridwan Kamil untuk menunjang image pribadinya. Bermain tiktok contohnya,” ujar Yudi.

Padahal menurut Yudi yang penting adalah bagaimana memaksimalkan potensi pemuda yang begitu tinggi di Jawa Barat. Apalagi Jawa Barat dikenal gudangnya pemuda kreatif.

Baca Juga:  PPDB 2020, Legislator: Insan Pendidikan Jaga Harkat dan Martabat Jabar

Sebagai penutup, Yudi menambahkan, kalau ada kebijakan yang membumi. Sesungguhnya gampang saja. Apalagi Jawa Barat dikenal sebagai provinsi dengan tingkat kreativitas tinggi. Tinggal Pemprov memiliki keinginan, intervensi, Insya Allah tidak akan ada hal-hal seperti ini. (Red)