Anda Penggemar Rendang dan Opor Ayam? Simak Info Penting Ini

JABARNEWS | BANDUNG – Pada umumnya sajian Hari Raya Lebaran seperti rendang atau opor ayam dibuat dalam porsi banyak dan biasanya tidak habis dalam satu kali penyajian.

Alhasil panganan yang identik dibuat dengan santan itu, mengalami beberapa kali proses pemanasan. Namun, berapa kali makanan bersantan boleh dipanaskan?

Ahli gizi dari Mayapada Hospital Kuningan, Christina Andhika Setyani, menjelaskan bahwa makanan apapun yang mengalami pemanasan berulang pasti akan mengurangi nilai gizi bahkan dapat mempengaruhi kesehatan tubuh.

Baca Juga:  Sanksi Dipecat Bagi Bidan PNS Pemberi Suap

“Misalnya rendang, jika dipanaskan berulang ulang pasti rasanya makin enak. Ya, sebenarnya memang makin enak dari segi rasa di mulut tetapi dari efek jangka panjangnya yang tidak enak,” kata Andhika dilansir dari laman ANTARA, Minggu (24/5/2020).

Christina menjelaskan santan yang dipanaskan berulang kali atau mengalami proses pemasakan yang panjang akan merubah kandungan lemak di dalamnya menjadi lemak jenuh.

Baca Juga:  Presiden RI Hadiri Rakernas APPSI Di Bandung

“Lemak jenuh inilah yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke,” tambah dia.

Kendati demikian ada beberapa trik untuk memasak makanan bersantan agar jadi lebih aman untuk tubuh.

“Sebaiknya saat memasak makanan yang menggunakan santan, masukkan santan terakhir sesaat masakan akan matang,” jelas Christina.

Memasak santan sebenarnya tidak perlu terlalu lama, karena jika santan dimasak terlalu lama maka santan akan mengeluarkan minyak dan lapisan minyak inilah yang berbahaya karena mengandung lemak jenuh.

Baca Juga:  Ngakak! Wajah Rara Istiati Wulandari Sang Pawang Hujan Mirip Puan Maharani

Jika memang harus dipanaskan maka sebisa mungkin panaskan seminimal mungkin dan jangan sampai terbentuk lapisan minyak di atasnya, tambah Christina.

“Supaya tidak menjadi boomerang untuk kesehatan kita maka sebaiknya barengi konsumsi makanan berlemak tinggi dengan serat 2 kali lipat lebih banyak, aktivitas fisik dan konsumsi air putih yang cukup,” kata dia. (Red)