Gagal Bertemu Jokowi, Ini yang Dialami Pengojek Online Asal Bekasi saat Lebaran

JABARNEWS | BEKASI – Perusahaan pembiayaan atau leasing WOM Finance mengembalikan motor yang sempat ditarik paksa dari sopir ojek online bernama Tori Turnajaya.

“Alhamdulillah tadi malam motor saya dikeluarin tanpa uang sepeser pun,” kata Tori melalui pesan singkat, Minggu (24/5/2020) dilansir dari laman Tempo.co.

Motor Tori dikeluarkan setelah pria 51 tahun itu mendatangi Istana Negara untuk meminta keadilan kepada Presiden Joko Widodo atau Jokowi pada Sabtu, 23 Mei 2020. Tori ingin mengadu sebab motornya ditarik perusahaan pembiayaan di saat meminta kebijakan restrukturisasi karena terdampak Covid-19.

Baca Juga:  Berikut Layanan BRI Syariah untuk Para Santri

Tori mengatakan perusahaan leasing meminta maaf dan mengutarakan ada kesalahpahaman dari penagih hutang. Perusahaan pun mendatangi rumahnya pada Sabtu malam, 23 Mei 2020 pukul 21.00 dan memintanya untuk mengambil motor yang sempat ditarik. 

“Bos mereka minta maaf karena ada pegawainya yang mengambil motor saya tidak sesuai prosedur,” ujarnya.

Selain itu, perusahaan leasing disebut mengakui kesalahan karena selama ini Tori telah menjadi kreditur yang taat. “Kalau orang yang selalu proaktif dan tidak kabur-kaburan dan selalu ikuti peraturan dengan baik jangan di ambil paksa. Malah seharusnya diberi kebijaksanaan,” kata Tori.

Baca Juga:  Ingat! Warga Kabupaten Bekasi Belum Bisa Gelar Resepsi Penikahan

Selain meminta maaf, Tori juga mendapatkan bantuan uang tunai dari leasing karena kesalahpahaman tersebut.

“Seluruh karyawan yang ada di sana dan bosnya juga sudah meminta maaf. Saya juga berterima kasih banyak orang telah membantu saya,” tuturnya. 

Sebelumnya, Tori menyatakan memang belum membayar cicilan motor selama tiga bulan karena terdampak pandemi Corona. Pendapatannya sejak virus corona mewabah di Indonesia merosot. Namun dia sudah melunasi 27 dari total 35 bulan angsuran.

Baca Juga:  Gojek Berkomitmen Sejahterakan Mitra serta Partner UMKM GoFood

Pria 51 tahun ini lantas ingin bertanya langsung kepada Presiden Jokowi soal kebijakan restrukturisasi kredit yang ingin diberikan pemerintah. Sabtu, 23 Mei 2020 dia berjalan kaki dari rumahnya di RT 06 RW 01 Desa Babelan Kota, Bekasi, Jawa Barat menuju Istana Negara, Jakarta. Namun ia gagal menemui Jokowi. (Red)