Menurut ESA Kutub Utara dan Selatan Akan Bertukar Posisi, Bahaya Gak Nih?

JABARNEWS | BANDUNG – Kutub utara Bumi dikabarkan sedang bergerak. Diketahui, medan magnet Bumi di beberapa daerah seperti Amerika Selatan dan Afrika ini tiba-tiba melemah dan menimbulkan pertanyaan besar bagi para ilmuwan. Fenomena ini disebut sebagai South Atlantic Anomaly.

Selama 40 tahun terakhir, kutub utara telah bergerak ke arah barat laut dari Kanada ke Siberia, dengan kecepatan 50 kilometer per tahun.

Medan magnet di Bumi melemah secara misterius, tepatnya di area yang terbentang antara Amerika Selatan dan Afrika. Ilmuwan menjulukinya sebagai South Atlantic Anomaly.

Fenomena ini menimbulkan masalah, misalnya gangguan pada satelit serta pesawat antariksa. Ilmuwan ESA (European Space Agency) masih menyelidiki misteri itu sekaligus mengingatkan vitalnya medan magnet.

Baca Juga:  Ini Nomor Layanan Pengaduan Bansos Beras di Kabupaten Bogor

“Medan magnet adalah kekuatan dinamis dan kompleks yang melindungi kita dari radiasi dan partikel-partikel dari Matahari,” sebut ESA yang dikutip dari 7 News.

Dalam dua abad ke belakang, medan magnet Bumi telah kehilangan 9% dari kekuatannya. Untuk lebih memahami kejadian ini, ilmuwan ESA memanfaatkan bantuan pengamatan dengan satelit.

“South Atlantic Anomaly telah muncul selama lebih dari satu dekade dan pada tahun-tahun belakangan berkembang dengan cepat,” ujar Jurgeb Matzka, ilmuwan di German Research Centre for Geosciences.

Baca Juga:  Catat Waktunya! Slank Akan Gelar Konser Virtual

“Kita sangat beruntung punya satelit untuk menginvestigasi perkembangan South Atlantic Anomaly. Tantangannya sekarang adalah untuk memahami proses di inti Bumi yang memicu perubahan itu,” imbuhnya.

Menurut ESA, salah satu teori yang mungkin menjelaskan fenomena tersebut adalah medan magnet Bumi akan terbalik di mana Kutub Utara dan Kutub Selatannya bertukar tempat.

Kejadian semacam itu muncul terakhir kali pada 780 ribu tahun silam. Biasanya, peristiwa tersebut berlangsung setiap 250 ribu tahun sekali. Meski demikian, teori itu tidak sepenuhnya diterima para ilmuwan.

Baca Juga:  Mendag Zulkifli Kampanye Puterinya di Lampung, Jokowi: Fokus Bekerja

Pastinya, melemahnya medan magnet Buni dapat mengganggu sistem satelit dan telekomunikasi. ESA menyatakan South Atlantic Anomaly sudah menimbulkan gangguan di satelit yang mengorbit di Bumi.

Lembaga antariksa itu juga memperingatkan bahwa pesawat antariksa yang terbang di sekitar wilayah bersangkutan punya potensi kena masalah teknis.

Saat ini, ESA terus mengamati anomali tersebut. “Misteri asal muasal South Atlantic Anomaly belum terpecahkan,” sebut ESA.

“Tapi satu hal yang pasti, observasi medan magnet memberikan pandangan baru yang menarik untuk memahami proses yang terjadi di interior Bumi,” pungkas mereka. (Red)