PSBB Bodebek Diperpanjang Lagi, Ikut Aturan PSBB Jabar

JABARNEWS | DEPOK – Kota Bekasi dan Kota Depok jadi 2 wilayah paling parah terdampak Covid-19 di antara 5 kabupaten dan kota di Bodebek.

Data terbaru hingga hari Minggu kemarin yang dilaporkan oleh masing-masing pemerintah kota melalui laman resmi, Kota Bekasi mencatat total 288 kasus positif, sedangkan Depok 501 kasus positif.

Jumlah kasus aktif orang dalam pemantauan (ODP) serta pasien dalam pengawasan (PDP) juga paling tinggi. Kota Bekasi saat ini masih mengawasi 427 PDP dan memantau 1.549 ODP. Sementara itu, Kota Depok masih mengawasi 681 PDP dan 1.544 ODP.

Baca Juga:  Pemkab Garut Boleh Beli Mesin Sendiri

Atas dasar itu, Pembatasan sosial berskala besar (PSBB) untuk menekan penyebaran wabah Covid-19 di wilayah Kota dan Kabupaten Bogor, Depok, dan Kota serta Kabupaten Bekasi (Bodebek) untuk sementara diperpanjang sampai 29 Mei 2020.

Sejatinya, PSBB di lima wilayah kota dan kabupaten Bodebek itu usai Selasa (26/5/2020) besok.

Baca Juga:  Surat Wisma Yantini: Purwakarta Kota Saya!

Namun, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil melalui Keputusan Gubernur yang ia teken pada 19 Mei 2020 meminta agar PSBB wilayah Bodebek menyelaraskan diri dengan periode PSBB Jawa Barat.

“PSBB Tingkat Daerah Provinsi Jawa Barat dalam rangka Percepatan Penanggulangan Covid-19 dilanjutkan dengan skala proporsional sampai dengan tanggal 29 Mei 2020,” tulis Ridwan Kamil dalam diktum kesatu beleid tersebut.

Baca Juga:  Soal Tiga Provinsi Baru di Papua, Fraksi PDIP Beri Catatan Khusus: Seyogyanya...

“Jangka waktu pemberlakuan PSBB di wilayah Bodebek mengikuti jangka waktu PSBB sebagaimana dimaksud pada diktum kesatu,” tambah dia.

Sejauh ini, baru Kota Bekasi yang dilaporkan telah mengajukan perpanjangan PSBB ke Ridwan Kamil. Sementara itu, Kota Depok memilih menunggu dinamika perkembangan situasi di tingkat Jabodetabek, Jawa Barat, dan nasional hingga 2-3 hari ke depan sebelum mengajukan perpanjangan PSBB. (Red)