Dompet Cekak Usai Lebaran? Ini Tips Pulihkan Keuanganmu

JABARNEWS | BANDUNG – Ramadan telah usai, Idulfitri telah berlalu. Namun masih banyak hal yang harus dipikirkan setelah kembali dari kampung halaman atau menikmati libur lebaran, salah satunya biaya hidup bulanan.

Alih-alih ingin berlebaran dengan uang Tunjangan Hari Raya (THR) yang dimiliki, tapi Anda lupa menyisihkan uang untuk biaya keperluan selepas hari raya. Alhasil, kondisi keuangan jadi memprihatinkan.

Keuangan yang baik adalah keuangan yang dikelola secara sehat dan berkelanjutan. Untuk dapat merencanakan keuangan kembali, Anda dapat mengawalinya dengan membenahi dan memulihkan kondisi keuangan pasca-Lebaran.

Menurut Perencana Keuangan Prita Hapsari Ghozie, berikut adalah sejumlah tips yang dapat dilakukan untuk memulihkan kondisi keuangan pasca-lebaran:

1. Mencari tambahan dana dan arus kas

Pertama, cari tambahan dana dan arus kas atau cash flow.

“Coba cek saldo dana darurat dan saldo dana investasi yang mungkin tersedia. Apabila masih ada, saya sarankan ambil hanya sejumlah biaya hidup harian hingga tanggal gajian tiba,” kata Prita.

Baca Juga:  Jabat Dandim Purwakarta, Letkol Arh Yogi Nugroho Siap Amankan Pemilu 2019

Menurut Prita, hal ini lebih baik daripada mengambil pinjaman dana tunai. Kemudian, apabila saldo telah menipis dan harus mengambil pinjaman, lebih disarankan untuk menggunakan fasilitas gadai emas. 

Sebab selain biaya pinjaman yang umumnya masih bersahabat, Anda tidak punya tanggung jawab untuk melakukan pelunasan apabila tidak memiliki kemampuan finansial untuk menebus.

“Akan tetapi, jika jumlah tagihan sudah melebihi penghasilan. Artinya, Anda tidak mampu membeli barang-barnang yang dibeli dengan kartu kredit. Saran terbaik adalah menjual barang-barang konsumtif yang dibeli dan menggunakan dananya untuk pelunasan,” tutur Prita. 

2. Evaluasi diri

Jika kondisi keuangan Anda terjerat utang, evaluasi diri, faktor apa saja yang dialami selama Ramadhan dan Lebaran yang menjadi penyebabnya.

Jika yang menjadi sebab adalah banyaknya pengeluaran konsumtif, Anda harus melakukan puasa berbelanja pribadi terlebih dahulu selama dua bulan ke depan.

Baca Juga:  Pakar Hukum UAI: Pembahasan RUU Ciptaker Harus Terbuka

3. Menyusun strategi pelunasan utang

Setelah mengevaluasi diri, buatlah daftar kewajiban yang Anda miliki. Dengan demikian, Anda dapat mengetahui utang mana yang harus dilunasi terlebih dahulu.

Misalnya adalah kartu kredit yang membebankan bunga besar. Tagihan tersebut akan menjadi prioritas pembayaran. 

Idealnya, pelunasan didahulukan untuk utang yang memiliki bunga terbesar, baru kemudian sisa utang lainnya satu per satu secara perlahan. 

4. Tidak menggunakan fasilitas pinjaman hingga utang lunas

Selain fokus untuk melunasi daftar utang, jangan menggunakan fasilitas pinjaman seperti kartu kredit untuk melakukan pembelanjaan lainnya. 

Anda juga harus menahan diri untuk tidak menggunakan pinjaman online ataupun fitur pay later pada e-commerce. 

Sebab, apabila Anda tetap melakukannya, daftar utang tidak akan berkurang, tetapi justru bertambah.

Baca Juga:  Seniman Persoalkan Wacana Pembangunan Pusat Kebudayaan Majalengka

5. Perencanaan kebutuhan Lebaran

Untuk memperbaiki keuangan di masa mendatang, sangat disarankan untuk melakukan perencanaan kebutuhan Lebaran setidaknya dari 6 bulan sebelumnya.

Perhatikan kecukupan dari dana darurat untuk kebutuhan Lebaran. Saldo dana darurat adalah aset lancar yang tersedia untuk membiayai hidup sesuai standar hidup yang diinginkan jika terjadi penurunan penghasilan.

“Untuk Lebaran, Anda cukup menyediakan satu kali pengeluaran rutin bulanan sebagai saldo dana darurat,” kata Prita.

Dana ini dapat dikumpulkan secara bertahap dengan menyisihkan penghasilan yang Anda peroleh tiap bulannya. Anda dapat menyimpannya dalam bentuk tabungan yang terpisah dari rekening operasional ataupun reksa dana pasar uang.

Disarankan berpuasa kembali setelah Lebaran sangat dianjurkan. Pasalnya, selain menjalankan sunnah agama, hal tersebut juga bisa membantu anda untuk hidup hemat. Karena bisa menekan keinginan untuk jajan di luar hingga menghemat biaya makan sehari-hari. (Red)