Akademisi Kritik Pemkot Cimahi Soal Antisipasi Penyebaran Covid-19

JABARNEWS | BANDUNG – Akademisi Universitas Padjadjaran (Unpad) menilai Pemerintah Kota (Pemkot) Cimahi telah gagal dalam mengantisipasi dan membantu masyarakat dalam menghadapi pandemi Covid-19.

“Pak walikota Cimahi perlu melakukan evaluasi kepada seluluruh jajarannya dan pada dirinya. hal ini sangat perlu dilakukan oleh Pak Walikota Cimahi dikarenakan beberapa alasan,” kata Mahasiswa Magister Kebijakan Publik Unpad, Septian Anggi Suryana di Cimahi, Selasa (26/5/2020).

Alasan yang pertama, kata dia, bantuan sembako untuk masyarakat kota Cimahi yang sangat tidak elok karena karung berasnya hanya tergambar photo Wali kota Cimahi, Ajay sendirian.

Baca Juga:  BPBD: Status Darurat Bencana di Sumedang Sudah Ditetapkan

“Walaupun hal tersebut tidak melanggar peraturan tentunya sangat tidak manusiawi dan tidak beretika jika hal tersebut dimanfaatkan untuk memprimosikan diri sendiri seakan pilkada akan digelar minggu depan, ditambah sudah dipastikan bahwa anggaran tersebut berasal dari APBD,” ungkapnya.

Kedua, lanjut Septian, di dalam pandemik Covid-19 ini, Kota Cimahi termasuk kedalam zona merah yang artinya termasuk ke dalam episentrum Covid-19.

“Ini merupakan predikat buruk bagi Kota Cimahi karena Kota Cimahi memiliki penduduk yang terbilang kecil dibandingkan dengan kab/kota lainnya, hal ini bisa dikarenakan buruknya komunikasi politik, political will dan kebijakkan yang dilakukan oleh pemerintah Kota Cimahi,” jelasnya.

Baca Juga:  Sambil Berbagai Takjil, Paguyuban Sopir Ambulans Bojong Sosialisasi Prokes

Tak hanya itu, Septian juga menyoriti Dinas Kesehatan Kota Cimahi yang menurutnya kurang terbuka dalam hal komunikasi politik dan political will sehingga kebijakan yang dikeluarkan kurang sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan memecahkan masalah yang ada.

“Tanggapan dan kebijakan yang dilakukan Dinkes dan pemerintah Kota Cimahi terbilang lambat dan tidak tegas dalam menghadapi pandemik Covid-19 hal ini dibuktikan dengan adanya beberpa pedagang Kota Cimahi yang terkena Covid-19 dan dibuka tutupnya jalan gandawijaya serta sangat miris rasanya jika pasar antri baru ditutup ketika sudah kejadian penyebaran Covid-19,” ucap Septian yang juga Dewan Pembina Gerakan Pemuda Kesehatan.

Baca Juga:  Jelang Peresmian, Stasiun Kereta Cepat Jakarta-Bandung Dilaporkan Terbakar

“Seharusnya bapak Ajay sebagai Walikota Cimahi dan seluruh jajarannya dapat mengantisipasi penyebaran Covid-19 di Kota Cimahi bukan malah sibuk mensablon karung beras bantuan untuk masyarakat dengan foto Pak wali kota sendirian ditambah anggaran tersebut sudah dipastikan dengan menggunakan uang masyarakat,” tutupnya. (RNU)