Pandemi Covid-19, Ini Wujud Kepedulian Polisi kepada Eks Napiter Di Jabar

JABARNEWS | TASIKMALAYA – Pandemi Covid-19 berdampak pada keterpurukan ekonomi dan dikhawatirkan akan memicu gangguan keamanan serta munculnya paham radikalisme teroris.

Untuk menanggulangi hal tersebut, Polda Jawa Barat bekerjasama dengan Yayasan Ansharul Islam (YAI) Tasikmalaya secara door to door membagikan paket sembako kepada Eks (mantan) Napiter dan Ummahat (Istri Napiter) di Kota Tasikmalaya.

“Dampak pandemi Covid-19 saat ini sangat terasa berat, banyak kegiatan usaha yang terhenti sehingga kondisi ekonomi kami usaha klontongan menurun drastic,” kata AW mantan Napiter yang bebas pada tanggal 19 Mei 2020, belum lama ini.

Baca Juga:  Ombudsman Sebut Pengelolaan Barang Bukti di Kepolisian dan Kejaksaan Masih Amburadul

Hal yang sama dialami Mantan Napiter berinisial DN mengaku usaha jualan ayam goreng pun di saat Pandemi Covid-19 nyaris tidak bisa berjualan.

Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Rudy Sufahriadi mengatakan, kondisi saat ini menjadi perhatian Polda Jabar dan Polres Tasikmalaya Kota untuk mengantisipasi meningkatnya eskalasi keamanan khususnya diwilayah hukum Polda Jabar.

Baca Juga:  SMSI 'Sulap' Gedung Journalist Boarding School Jadi Penginapan Paramedis Covid-19

“Untuk menjaga penyebaran pemahaman radikalisme dan terorisme yang kini kembali muncul dan berkembang di tengah hiruk piruk masyarakat sehingga menjadi ancaman pertahanan negara,” kata Kapolda.

Ia berpesan khususnya kepada Eks Napiter untuk meninggalkan masa lalu belajar dari pengalaman pahit agar anak kita lebih baik untuk masa depan bangsa yang terbebas dari paham radikalisme.

“Mari jaga kesatuan dan persatuan, jaga rumah dan kampung kita, serta lawan pandemi Covid-19 dengan mengikuti protocol kesehatan Pemerintah RI agar tercipta situasi aman dan kondusif,” tegasnya.

Baca Juga:  Menpora Zainudin Umumkan Siapa Saja Boleh Maju Jadi Ketum PSSI, Kriterianya Seperti Apa?

Sementara itu, Ketua Yayasan Ansharul Islam Tasikmalaya, Anton Hilman, mengatakan bahwa bantuan diberikan di saat Kota Tasikmalaya telah terjadi empat kali penggeledahan dan penangkapan teroris POK Jamaah Ansharut Daullah (JAD).

“Diharapkan dengan kondisi situasi seperti ini ditambah kondisi pandemi Corona tidak membuat mereka kembali kepada kelompok perekrutnya sehingga terpengaruh kembali ke faham yang salah,” kata Anton. (Red)