PKB: Perlu Langkah Konkret Pemerintah Perhatikan Nasib Pesantren

JABARNEWS | BANDUNG – Pola new normal terus diwacanakan pemerintah demi bisa beradaptasi dengan virus corona atau Covid-19.

Pemerintah perlu memberikan perhatian serius atas aktivitas pendidikan di pondok pesantren menjelang diterapkannya kebijakan normal baru ditengah wabah corona ini. Terlebih selama ini belum ada program nyata dari pemerintah yang menyentuh pesantren.

PKB meminta pemerintah tetap memperhatikan pendidikan diniyah di pesantren meski di tengah wabah virus Corona. Selain itu, pemerintah diminta mengambil langkah konkret untuk memastikan para santri bisa segera kembali belajar.

Ketua Fraksi PKB DPR Cucun Ahmad Samsjurijal mengatakan pemerintah segera menyiapkan skema tatanan normal baru (new normal) dan membuka kegiatan belajar mengajar di lingkungan pondok pesantren.

“Saat ini muncul desakan dari para wali santri kepada pengasuh ponpes untuk segera membuka kembali pondok, sehingga aktivitas belajar mengajar bisa kembali dilakukan. Desakan ini harus disikapi dengan serius di mana pemerintah harus memberikan langkah konkret untuk menjamin para santri bisa kembali belajar,” ujar Cucun

Baca Juga:  Wagub Uu Resmikan Desa Wisata Kampung Tipar, Ini Harapannya

Menurut Cucun hampir seluruh santri telah dipulangkan karena para pengasuh pesantren tidak ingin sistem kehidupan komunal di pesantren menjadi pusat penyebaran wabah virus Corona baru (COVID-19).

“Saat ini ada hampir 28.000 pesantren dengan 18 juta santri dan 1,5 juta pengajar menghentikan aktivitasnya akibat pandemi virus Corona. Saya harap pemerintah menyiapkan mekanisme normal baru secara konkret agar pesantren bisa kembali dibuka dengan menyiapkan sarana dan prasarana di pesantren agar sesuai dengan protokol kesehatan,” jelasnya.

Baca Juga:  Dedi Mulyadi Geram Dengan Pembabatan Hutan dan Penggusuran Kaum Adat

Cucun menambahkan, langkah tersebut bisa berupa menyiapkan sarana dan prasana pesantren agar sesuai dengan protokol kesehatan selama pandemi COVID-19, menyiapkan test massal bagi santri dan pengajar sebelum pembukaan pesantren, hingga menyiapkan ketahanan ekonomi pesantren.

“Banyak sarana di pesantren yang kondisinya seadanya. Di sini pemerintah bisa melakukan edukasi sehingga berbagai sarana pesantren mulai dari kamar mandi, tempat wudu, kamar santri, hingga masjid bisa memenuhi protokol kesehatan COVID-19,” imbuhnya.

Cucun Ahmad Samsjurijal yang juga menjabat Wakil Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR itu juga mendesak agar pemerintah tidak ragu-ragu mengalokasikan anggaran khusus untuk menunjang pembukaan kembali pesantren di Indonesia. Pesan itu disebutnya telah dititipkan kepada Menteri Keuangan Sri Mulyani.

Baca Juga:  Kabar Gembira, Tenaga Honorer di Pangandaran Harus Baca Ini

“Saya telah menitipkan pesan kepada Menteri Keuangan Ibu Sri Mulayani agar disampaikan kepada Presiden Jokowi jika anggaran untuk pembukaan kembali pesantren di Indonesia bisa masuk dalam revisi Peraturan Presiden Nomor 54/2020 terkait Pemulihan Ekonomi Nasional,” ujarnya.

Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin) atau Gus AMI juga telah menggelar rapat virtual dengan 500 pimpinan pesantren se-Jawa pada bulan Ramadhan lalu. Desakan untuk membuka kembali pesantren itu disampaikan dalam rapat koordinasi virtual tersebut.

Cak Imin dan seluruh jajarannya belakangan ini fokus menangani pesantren yang nyata terdampak wabah virus corona. Mulai dari ketahanan pangan untuk santri yang tidak pulang kampung sampai fasilitas santri yang kembali berangkat ke pondok. (Red)