Emil Instruksikan Gelar Tes Swab Massal ke Penjuru Jabar Usai Lebaran

JABARNEWS | BANDUNG – Tingginya pergerakan masyarakat di bulan Ramadhan dan lebaran, Gubernur Jawa Barat mengisntruksikan kepada para bupati/wali kota untuk kembali melaksanakan pengetesan COVID-19 secara masif.

Untuk menunjang hal tersebut sampai saat ini Pemprov Jabar sudah mendistribusikan lebih dari 15.000 ke tiap kabupaten/kota untuk pengetesan COVID-19 dengan metode teknik reaksi rantai polimerase (polymerase chain reaction/PCR) atau tes swab akan secara intens dilakukan. 

Wakil Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jabar, Berli Hamdani, menyatakan sebagai upaya pencegahan penyebaran COVID-19, pengetesan masif akan mendapatkan peta persebaran COVID-19 yang komprehensif, melacak kontak terpapar COVID-19, mendeteksi keberadaan virus, dan memastikan status pasien COVID-19. 

“Untuk antisipasi gelombang dua, kami sudah membuat kebijakan melakukan tes swab masih karena akurasinya yang lebih baik dan lebih spesifik deteksi COVID-19. Penggunaan kami serahkan kepada kabupaten/kota masing-masing,” kata dia, Rabu (27/5/2020).

Baca Juga:  Akhirnya Ponsel Lipat Kembali Dirilis Samsung, Tapi Versi Murahnya Tahun Depan

Berli mengatakan, pendistribusian alat tes swab dan alat rapid test terus dilakukan Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jabar, meski jumlah alat tes yang disalurkan belum sesuai permintaan karena keterbatasan persediaan. 

“Terakhir kami menerima sekitar 30.000 tes swab, dan sudah langsung kami distribusikan. Hanya mungkin belum sesuai permintaan. Di samping itu juga, alat rapid test tetap kami distribusikan juga ke kabupaten/kota, dan sampai dengan hari ini sudah lebih dari 120.000 alat rapid test yang didistribusikan, dan masih berlanjut,” katanya. 

Pengetesan masif di Jabar disertai pula dengan penguatan kesiapan laboratorium, supaya tes masif dengan metode PCR berjalan optimal. Tes swab sendiri dilakukan untuk menerapkan intervensi yang sesuai dengan situasi dan kebutuhan, menyeimbangkan pengendalian pandemi kesehatan dengan kebutuhan hidup dasar masyarakat Jabar.

Baca Juga:  Mengenang Tengku Zulkarnain, Ustaz Alumni 212 yang Populerkan Boikot Wikipedia

Selain Labkesda Jabar, ada 8 laboratorium yang ditunjuk Pemda Provinsi Jabar untuk melakukan pemeriksaan PCR, yakni Unpad Jatinangor, RSHS, RSUI, Labkesda Kota Bekasi, Labkesda Kabupaten Bekasi, IPB, VET Subang, dan BBTKL Jakarta. Total kapasitas pengetesan mencapai 5.838 spesimen per hari, tapi kemampuan pengetesan per hari berada di angka 2.999 spesimen atau 60 persen dari total kapasitas.

Peningkatan kapasitas pengetesan pun dilakukan dengan menyiapkan laboratorium jejaring lainnya. Terdapat 11 laboratorium, yang tersebar di sejumlah daerah di Jabar, tengah dipersiapkan untuk menjadi tempat pengetesan dengan metode PCR. 

Per Kamis (21/5/2020), Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 sudah menyebar 120.655 rapid diagnostic test (RDT) ke 27 kabupaten/kota, instansi pemerintah, dan institusi pendidikan di Jabar. Hasilnya, sebanyak 3.209 warga Jabar terindikasi positif COVID-19 atau reaktif. 

Baca Juga:  Olahraga Petanque Mulai Digemari Masyarakat Ciamis

Sebagai tindaklanjut hasil tes cepat, Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jabar menggelar tes swab bagi warga terindikasi positif COVID-19, dan 231 warga Jabar dinyatakan positif COVID-19. 

Dalam pengetesan COVID-19 secara masif, Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jabar merujuk pola yang dilakukan Korea Selatan, yaitu mengetes 0,6 persen dari jumlah penduduknya atau 300.000 penduduk Jabar. 

“Untuk mengejar target tersebut, kami melakukan pengadaan alat tes dari BTT (Belanja Tidak Terduga) Jabar yang dialokasikan untuk penanggulangan COVID-19. Bantuan alat tes dari sejumlah pihak pun terus mengalir, seperti dari BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana),” tandas Berli. (Red)