DPRD Jabar Soroti The New Normal Gantikan PSBB

JABARNEWS | BANDUNG – Angka kasus virus corona (Covid-19) di Jawa Barat masih tinggi dan terus mengalami kenaikan. Hal ini mendapat perhatian khusus dari Ketua Fraksi Partai Demokrat DPRD Jawa Barat, Asep Wahyuwijaya menyoroti rencana penerapan kenormalan baru (new normal) sebagai pengganti pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

Menurutnya, penerapan PSBB lebih menunjukkan kehadiran pemerintah dengan cara melakukan kerja preventif untuk masyarakat agar terhindar dari pandemi virus corona COVID-19. AW menyebutkan bahwa perpanjangan PSBB akan menunjukkan sesungguhnya keadaan nyata pandemi COVID-19.

Baca Juga:  PNS Positif Covid-19, Dua Pekan Pemkab Bandung Barat Kosongkan Dua Gedung

“Saya dukung sepenuhnya kebijakan perpanjangan PSBB daripada tiba-tiba memberlakukan kebijakan kondisi new normal yang tidak jelas,” ujar pria yang akrab disapa AW.

Meski kurva kasus Covid-19 belum menunjukan tren menurun, Dirinya menyarankan waktu pemberlakuannya disamakan dengan daerah-daerah lain se-Jabar.

Anggota Komisi V DPRD Jawa Barat itu menilai bahwa new normal merupakan bentuk pemaksaan diam-diam pemerintah terhadap warga lantaran tak mampu menangani seutuhnya pandemi COVID-19.

Baca Juga:  PLN Pastikan Arus Listrik Jabar Sudah Normal

“Pernyataan Pak Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto yang mengatakan bahwa fase new normal akan dihentikan jika terjadi wabah gelombang kedua. Saya kira secara implisit bisa dinilai sebagai penegasan atas kondisi coba-coba ini,” papar AW.

Ia mengaku masih bertanya-tanya terhadap ketersediaan perangkat kesehatan yang mempuni ketika pemerintah memilih langkah new normal yang perlahan kembali membuka fasilitas umum seperti pasar, sekolah, pesantren dan lain-lain.

Baca Juga:  Warga Bandung Keberatan PPKM Darurat, Mang Oded Surati Pemerintah Pusat

“Apakah memang akan ada perlengkapan kesehatan yang mumpuni telah disiapkan pemerintah untuk menghadapi fase ini? Belum terlihat juga kan? Kenapa? Ya, karena new normal itu sendiri kan terjemahan dari pemerintah yang bisa jadi sudah hands-up,” tuturnya.

Meski begitu, ia berharap pandemi COVID-19 segera berlalu, dan semua akan terhindar dari virus tersebut ketika masyarakat kembali diperbolehkan berkegiatan dengan kesadaran serta kebiasaan barunya menerapkan protokol kesehatan antisipasi COVID-19. (Red)