Tutup Pabrik, Nissan Ucapkan Selamat Berpisah Pada Indonesia

JABARNEWS | BANDUNG – Pabrikan mobil asal Jepang, Nissan Motor memngumumkan menutup dua pabriknya karena terdampak cukup besar dengan adanya wabah Covid-19. Sebelumnya perusahaan juga mengalami masa krisis akibat skandal salah satu petingginya.

Nissan Motor memastikan untuk menutup pabriknya di Indonesia dan di Spanyol, sebagai bagian dari restrukturisasi besar hingga 2023 untuk menjaga pertumbuhan berkelanjutan merek mobil asal Jepang ini.

Demi menyelamatkan perusahaan, CEO Nissan Makoto Uchida memutuskan untuk mengadakan perubahan yang besar. Selanjutnya, Nissan akan berkonsentrasi pada pabriknya di Thailand yang akan dijadikan sebagai basis produksi ASEAN bersama dengan mitra aliansinya.

Baca Juga:  Termasuk BPJS Ketenagakerjaan, Ma'ruf Amin Ingin Mall Pelayanan Publik Dimaksimalkan

Di kawasan ASEAN, Nissan tetap berkolaborasi dengan mitra aliansi, baik dalam berbagi sumber daya, produksi, model, dan teknologi. Selain fasilitas produksi di Indonesia, Nissan juga akan menutup pabriknya di Barcelona, Spanyol, sebagai bagian perampingan untuk efisiensi.

Nissan juga akan memangkas biaya tetap sebesar 300 miliar yen atau sekira Rp41,17 triliun, memangkas kapasitas produksi 20 persen menjadi 5,4 juta unit kendaraan per tahun. Ke depan, Nissan akan memfokuskan bisnis inti untuk pasar Jepang, China, dan Amerika Utara.

Baca Juga:  33 Ribu Orang Tanda Tangani Petisi, Desak Nike Tarik Produksi Sepatu Berlafadz Allah

Nissan akan merasionalisasi jajaran produk global sebesar 20 persen–dari 69 menjadi kurang dari 55 model–, yang berarti ada pengurangan 14 model.

Nissan akan berfokus pada segmen model inti global termasuk kendaraan segmen C dan D yang disempurnakan, kendaraan listrik, dan mobil sport.

Baca Juga:  Simak, Kisah Pilu Bocah yang Berubah Jadi 'Batu'

Selama ini, Nissan menjadi salah satu yang terdepan dalam hal kendaraan ramah lingkungan. Produk Leaf mereka, bahkan sempat menjadi mobil listrik favorit di negara-negara maju.

Sebelumnya, Datsun sudah lebih dulu menghentikan produksi mereka di Indonesia. Merek ikonik itu juga hengkang dari Korea Selatan, dan menyederhanakan bisnis mereka di Asia Tenggara. (Red)