Begini Cara Emak-Emak Di Purwakarta Ubah Pekarangan Rumah Jadi Lebih Bermanfaat

JABARNEWS | PURWAKARTA – Jangan remehkan emak-emak. Meski tak lagi muda, bila niat demikian kerasnya, mereka mampu menciptakan suasana kota agar nampak lebih segar dan sejuk.

Sebagaimana yang dilakukan kaum ibu yang tergabung dalam Kelompok Wanita Tani (KWT) Bina lestari di kampung Malangnegah Wetan RW 10 Kelurahan Nagri Tengah, Kelurahan Nagri Tengah, Kecamatan/Kabupaten Purwakarta.

Merias pekarangan dengan menanam sayuran, dengan memanfaatkan lahan yang ada dilakukan kelompok emak-emak di wilayah tersebut sebagai upaya mewujudkan ketahanan pangan di tengah merebaknya wabah COVID-19.

Ketua KWT Bina Lestari, Eni Lestiorini mengatakan jika ide awal pencetusan kampung sayur ini adalah untuk memfasilitasi para warga yang mempunyai hobi bertani dan bercocok tanam.

Baca Juga:  Resmi! PPP Sergai Dukung Darma Wijaya dan Adlin Tambunan di Pilkada 2020

“Karena warga kampung Malangnegah Wetan hampir semua tidak memiliki halaman rumah maka kita memanfaatkan lahan kosong di sudut kampung ataupun pekarangan rumah untuk kegiatan bercocok tanam” katanya, saat ditemui disela-sela kegiatanya, Senin (1/6/2020).

Dijelaskannya, pemanfaatan lahan pekarangan dilakukan melalui metode langsung maupun dengan cara hidroponik untuk sayuran daun dan buah-buahan.

Selama ini, sambungan Eni, hasil dari pemanfaatan lahan perkarangan ini dimanfaatkan anggota kelompok tani untuk memenuhi kebutuhan sayuran bagi keluarga.

Baca Juga:  Dihadapan Kongres AS, Presiden Jokowi Singgung Perang Ukraina-Rusia: Tragedi Kemanusiaan!

“Kita juga sedang galakkan penanaman sayuran dan buah di lahan kosong dengan bekerjasama dengan PT East west seed Cap panah merah, yang merupakan perusahaan bibit tanaman,” ucapnya.

Ia mengungkapkan banyak yang mengira orang-orang yang hidup di perkotaan tidak bisa menanam sayuran, padahal jika mereka memang berniat pasti selalu ada jalan.

“Jika dilakukan dengan tekun, kegiatan pertanian di perkotaan bisa menjadi ketahanan pangan Keluarga, mengurangi beban biaya belanja terlebih lagi bisa menjadikan lingkungan bersih dan hijau,” imbuhnya.

Baca Juga:  Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun Tanggapi Dugaan kejahatan Penghilangan Organ Tubuh Brigadir J

Ia berharap agar semakin banyak masyarakat yang sadar akan manfaat menanam sayur dan buah di pekarangannya.

“Meski lahannya kecil, kita harus punya kualitas. Yang terpenting semangat dulu saja, untuk mengubah kampung jadi bersih dan hijau serta sehat,” kata Eni.

Ditambahkannya, di Hari Lahir Pancasila Ke-75 yang diperingati pada 1 Juni 2020 bisa menjadi momentum untuk membangkitkan kembali semangat gotong royong dengan bercocok tanam.

“Dengan memanfatakan pekarangan rumah mari kita bercocok tanam untuk kebutuhan keluarga,” pungkasnya. (Gin)