Perhatian! Tidak Akan Ada Pesta Rakyat di HUT Kota Bogor

JABARNEWS | BOGOR – Demi mencegah penyebaran virus corona atau Covid-19 merambat ke daerah, perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-538 tahun 2020. Pemerintah Kota Bogor batalkan tidak akan menggelar pesta rakyat pada peringatan hari jadi kota hujan tersebut.

Demikian disampaikan Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim melalui telepon di Kota Bogor, Senin, mengenai peringatan hari jadi kota pada 3 Juni mendatang. Hal ini karena Indonesia tengah dilanda wabah virus corona, sehingga pemerintah daerah mengambil kebijakan demi melindungi masyarakatnya.

Baca Juga:  PSBB Purwakarta Resmi Tak Diperpanjang, Bupati Anne Beberkan Alasannya

“Tahun ini berbeda dengan peringatan pada tahun-tahun sebelumnya. Tahun ini dalam situasi prihatin, tidak ada kegiatan helaran maupun pesta rakyat,” kata Dedie A Rachim. Senin (1/6/2020).

Pemerintah Kota Bogor, ia mengatakan, fokus berusaha memutus mata rantai penyebaran COVID19 dengan melaksanakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dan meningkatkan disiplin masyarakat menjalankan protokol kesehatan.

Baca Juga:  Satreskrim Polresta Cirebon Ungkap Lima Kasus Kejahatan, Delapan Tersangka Dibekuk

“Peringatan hari jadi Kota Bogor tahun ini baiknya dilakukan dengan introspeksi dan peningkatan kesadaran setiap warga kota untuk ikut membantu mengatasi pandemi COVID-19,” jelasnya .

Kota Bogor melaksanakan PSBB sejak 15 April 2020 dan memperpanjang penerapannya sampai tiga kali. Selama PSBB masih ada warga yang melanggar ketentuan mengenai kewajiban memakai masker saat di luar rumah, menjaga jarak fisik, dan mengatur kapasitas penumpang kendaraan.

Baca Juga:  Ingat, Besok Batas Akhir Pendaftaran SMBPTN 2020

Dedie mengatakan peringatan hari jadi Kota Bogor harus menjadi momentum untuk meningkatkan kebersamaan, kegotongroyongan, solidaritas, serta kepedulian antar-sesama, antar-warga, antar-tetangga.

“Masyarakat diharapkan jangan panik, tapi tetap waspada. Salah satunya dengan menghindari atau meminimalisir pertemuan yang melibatkan banyak orang. Seperti meniadakan upacara dan pesta rakyat,” pungkasnya. (Red)