DPMD Kabupaten Purwakarta pastikan Penyaluran BLT Covid-19 Berjalan Baik

JABARNEWS | PURWAKARTA – Soal penyaluran bantuan langsung tunai (BLT) Covid-19 di Purwakarta yang bersumber dari dana desa, dipastikan berjalan dengan baik.

Hal tersebut diungkapkan Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Purwakarta, Jaya Pranolo, saat dihubungi melalui telepon selulernya, Selasa (2/6/2020).

Berdasarkan data jumlah kepala keluarga penerima manfaat BLT dana desa di Kabupaten Purwakarta bulan Mei sebanyak 26.169 Kepala Keluarga.

Menurut Jaya, realisasi penyaluran BLT dana desa di lapangan sudah sesuai dengan aturan Permendes Nomor 11 Tahun 2020 Surat Edaran Nomor 8 Tahun 2020 tentang Desa Tanggap Covid-19 dan Penegasan Program Padat Karya Tunai Desa.

Baca Juga:  Soal Nasib Dana Hibah Keagamaan di KBB, Berikut Penjelasannya

“Beberapa waktu ada laporan yang masuk ke saya seolah-olah aparat desa memotong bantuan. Tapi setelah saya cek ke lapangan info itu tidak benar,” katanya.

Saat penyaluran BLT dana desa, sambung Jaya, pemerintah desa kerap mendapat protes dari warganya. Pasalnya tidak semua warga menerima BLT dana desa.

“Jadi bantuan itu dibagikan kepada masyarakat lainnya agar ada pemerataan dan menghindari terjadinya gejolak sosial. Itupun hasil musyawarah dan disepakati oleh penerima awal,” tegas Jaya.

Baca Juga:  Kabar Gembira untuk Prajurit TNI dari Kemenhan

Diberitakan sebelumnya, Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT) Abdul Halim Iskandar mengatakan, berdasarkan pengecekan dan pendalaman di lapangan, belum ditemukan adanya pelanggaran tersebut.

“Dari setiap laporan yang ada selalu kami lakukan konfirmasi pengecekan dan seterusnya. Alhamdulillah dari pendalaman terhadap berbagai infomasi maupun laporan, kami belum bisa menemukan fakta,” katanya, dalam video conference bersama wartawan Jumat (22/5/2020) dilansir dari laman voi.id.

Baca Juga:  Para Guru SMP di Sukabumi Siap Jalani Rapid Test

Abdul Halim percaya pemotongan BLT Dana Desa tidak terjadi. Sebab, warga desa memiliki sifat gotong royong yang tinggi antar sesama warga. Selain itu, kata dia, pengawasan terhadap dana desa ini juga ketat dan transparan.

“Kami sangat yakin dan berbaik sangka bahwa warga masyakarat desa memiliki sense of crisis tinggi karena sama-sama hidup di desa. Warga masyakarat memiliki sifat gotong royong yang juga cukup tinggi,” tuturnya. (Gin)