New Normal, Hal Berikut Yang Disampaikan Para Pedagang Oleh-oleh di Garut

JABARNEWS | GARUT – Akibat Pandemi Covid-19 yang melanda saat ini setikdaknya telah menghambat laju ekonomi di berbagai bagian wilayah, termasuk pedagang oleh-oleh di Kabupaten Garut, Jawa Barat mengalami penurunan penjualan secara drastis selama tiga bulan terakhir.

Nisa salah satu pedagang oleh-oleh di Kabupaten Garut mengatakan, sudah satu bulan lebih toko ditutup dan memberhentikan sementara para pekerja dampak wabah COVID-19, kemudian baru dibuka kembali setelah Lebaran 2020.

Wabah COVID-19, telah melumpuhkan perekonomian di sentra oleh-oleh Garut yang selama ini meraup keuntungan dari wisatawan saat musim libur Lebaran maupun akhir pekan.

Baca Juga:  7 Crazy Rich Tengah Dipantau PPATK Soal Kasus Binary Option

“Sejak corona penjualan drastis turun, bahkan sampai tidak ada yang beli,” kata Nisa, Selasa (02/06/2020)

Ia berharap, adanya aturan baru penerapan “new normal” yang membolehkan kembali aktivitas masyarakat dengan syarat tetap menerapkan protokol kesehatan dapat mendongkrak penjualan di sentra oleh-oleh.

Sementara Maryam salah seorang penjual oleh-oleh lainnya di kawasan Tarogong, Kabupaten Garut berharap seiring penerapan news normal atau Adaptasi Kebiasaan Baru, bisa meningkatkan kembali pendapatan usaha yang sedang ditekuninya.

“Saya berharap pandemi ini segera berakhir dan aktivitas bisa kembali seperti sediakala,” kata Maryam

Baca Juga:  Dewan Pers Akan Surati Polri Soal Penyerangan Radar Bogor

Garut populer dengan dodol garut yang menjadi buah tangan dari daerah ini dan beragam camilan lainnya, selain juga memproduksi batik Garut dan kerajinan berupa jaket dan tas kulit.

Ia menuturkan, sejumlah penjual oleh-oleh mulai membuka usahanya setelah pemerintah daerah tidak memberlakukan lagi pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Garut.

Pemilik toko, memberlakukan aturan standar kesehatan di dalam toko seperti menyiapkan tempat cuci tangan, selalu menggunakan masker dan menjaga jarak antara pelayan dengan pembeli.

“Pekerja wajib menggunakan masker, menjaga jarak, kita juga menyediakan tempat cuci tangan di depan toko, kita mengikuti arahan pemerintah untuk mencegah penyebaran,” katanya.

Baca Juga:  Firli Bahuri Dilaporkan Menghilang Usai Mangkir Pemeriksaan Polda Metro Jaya, Ini Penjelasan KPK

Seorang pedagang makanan dan minuman di objek wisata Cipanas Garut Aep berharap wabah COVID-19 segera berakhir dan pemerintah membuka kembali tempat wisata agar dapat menghidupi para pelaku usaha kecil.

Selama ini, kata dia, pemilik usaha warung yang menjual berbagai jenis makanan dan minuman tidak mendapatkan penghasilan karena tidak ada pengunjung selama darurat wabah COVID-19.

“Sudah dua bulan tidak ada pengunjung, otomatis tidak ada pemasukan bagi pedagang,” katanya. (Red)