Ditegur Tak Mempan, Kini Taksi Gelap Ditilang Petugas

JABARNEWS | CIANJUR – Polres Cianjur kembali mengamankan enam unit taksi gelap berpenumpang pemudik yang hendak kembali ke perantauan di Jakarta. Sebanyak 57 orang penumpang dikembalikan ke kampung halamannya di Cianjur karena tidak mengantongi surat izin keluar masuk (SIKM).

Kasatlantas Polres Cianjur, AKP Ricky Adipratama mengatakan sebanyak 57 pemudik itu merupakan dari berbagai wilayah di Tasikmalaya, sehingga mereka dikembalikan ke kampung halamanya masing-masing dan pengemudi taksi jenis minibus dikenakan sanksi tilang.

“Travel gelap tersebut terjaring razia petugas yang melakukan penyekatan di sejumlah titik jalan nasional tepatnya di Jalan Raya Ciranjang-Cianjur, dimana petugas mendapati mobil minibus bermuatan padat penumpang,” jelasnya. Rabu (3/6/2020).

Baca Juga:  Lesti Kejora dan Rizky Billar, Polres Metro Jaksel Hentikan Penyidikan Kasus KDRT

Setelah dilakukan pemeriksaan sebagian besar dengan tujuan Jakarta dan tidak mengantongi SIKM, sehingga petugas menurunkan mereka dan menggiring kendaraan ke Mapolres Cianjur karena pemudik dengan tujuan Jakarta harus mengantongi SIKM.

“Keenam unit kendaraan tersebut berjalan beriringan, sehingga dengan mudah kami berhentikan dan langsung dilakukan pemeriksaan mulai dari suhu tubuh dan diminta menunjukkan SIKM, baik supir maupun penumpang tidak dapat menunjukkan surat izin tersebut,” katanya.

Baca Juga:  [INFOGRAFIS] Ingat Pesan Ibu Soal 3M

Enam kendaraan yang diamankan, tutur dia tiga unit Toyota Hi-Ace, satu unit Isuzu Elf, satu unit Daihatsu Xenia dan satu unit Daihatsu Grand Max. Untuk jumlah penumpang dengan totol penumpang sebanyak 57 orang.

“Kami akan terus meningkatkan penyekatan dengan target kendaraan yang membawa pemudik dengan tujuan Jakarta karena imbauan pemerintah, untuk pemudik yang memaksa pulang untuk sementara tidak dulu pulang kembali ke perantauan khususnya Jakarta,” katanya.

Arman seorang penumpang taksi gelap, mengatakan membayar Rp300 ribu untuk sampai ke Jakarta dari kampung halamannya karena sopir menjanjikan dapat meloloskan mereka sampai ke Jakarta tanpa pemeriksaan dengan melintasi jalur alternatif.

Baca Juga:  Nadiem Makarim Minta Maaf Soal Polemik POP, Ini Kata Cak Imin

“Saya sempat tidak yakin akan sampai karena masuk Jakarta harus mengantongi SIKM, namun sopir meyakinkan kami untuk sampai ke Jakarta karena melalui jalur tikus. Kalau sudah begini kami terpaksa pulang lagi ke Tasikmalaya, menungu sampai situasi Jakarta membaik dan kembali normal,” katanya.

Untuk kedepannya, petugas akan terus melakukan pemantauan untuk mencegah kasus serupa. Pemantauan dilakukan dengan melibatkan petugas gabungan. (Red)