Simak! Fenomena Langit Berikut Bisa Disaksikan Selama Bulan Juni

JABARNEWS | BANDUNG – Tahun 2020 mulai memasuki pertengahan tahun. Pada Bulan Juni tahun ini sejumlah Fenomena langit bakal bisa di sakasikan dimulai dua puncak hujan meteor hingga Gerhana Matahari Sebagian.

Lembaga Pener­bangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Observatorium Bosscha, dan situs Komunitas Astronomi Langit Selatan membeberkan fenomena langit yang bisa disaksikan sepanjang Juni, Simak!

1.Bulan di Perigee. Pada 3 Juni, fenomena ini dimana bulan ada di titik terdekat dengan Bumi. Fenomena astronomi yang pertama ini akan terjadi pada pukul 10.45 WIB.

Bulan akan memiliki jarak kurang lebih 364.390 km jauhnya dari pusat Bumi. Oleh sebab itu, bulan akan terlihat 15% lebih besar jika diamati dari Bumi dengan besar sudutnya 32,8 menit busur.

2. Bulan Purnama, tanggal 5 Juni, bulan akan memasuki fase bulan purnama. Bulan akan berada di belakang Bumi jika dilihat dari matahari. Wajah bulan akan sepenuhnya disinari oleh cahaya matahari.

Fase bulan purnama akan terjadi pada pukul 02.10 WIB. Bulan purnama telah dikenal oleh suku aslinya Amerika Awal sebagaimana fenomena bulan strawberry penuh. Sebab dari fenomena ini isyaratkan waktu tahun dalam mengumpulkan buah yang telah matang tiba.

Baca Juga:  Keajaiban, Al-Quran Masih Utuh Meski Rumah Ludes Terbakar

Hal tersebut juga menjadi waktu puncak masa panen strawberry. Bulan purnama ini sering dikenal dengan bulan madu penuh atau bulan mawar penuh.

3. Konjungsi Bulan, Jupiter, dan Saturnus. Selanjutnya fenomena astronomi Juni 2020 juga akan berlangsung pada 8 sampai 9 Juni. Bulan akan terlihat bersama dengan Jupiter dan Saturnus serta akan membentuk segitiga pada langit malam.

Fenomena tersebut dapat anda saksikan pada 8 Juni pukul 21. 00 WIB. Tepatnya berada di arah timur agak ke tenggara. Bentuknya akan menyerupai segitiga tumpul.

Bulan akan bergerak perlahan mendekati Saturnus. Dengan begitu, pada 9 Juni pukul 00.00 WIB bisa membentuk segitiga siku-siku. Pada segitiga siku-siku tersebut sisi miringnya adalah bulan dan Saturnus. Sementara untuk sudut siku-sikunya berada di planet Jupiter.

Baca Juga:  Depok Siap Terapkan PSBB, Walikota: Tinggal Tunggu Waktu

4. Puncak Hujan Meteor Arietids. Fenomena berupa puncak hujan meteor Arietids telah dilaporkan Bosca terjadi pada 10 Juni pada pukul 03.40 WIB. Meteor akan berada di konstelasi Aries dan ada sekitar 50 meteor per jam yang bisa menghiasi langit Bumi. Pada periode puncaknya, meteor bisa dilihat tanpa alat bantu jika kondisi langit dalam keadaan gelap.

5. Gerhana Matahari Cincin 24 Juni. Salah satu fenomena astronomi Juni 2020 yang tidak kalah dinanti adalah gerhana matahari cincin atau gerhana matahari sebagian.

Setelah terjadi pada 26 Desember 2019 lalu, gerhana matahari cincin akan kembali menyambangi Bumi pada 21 Juni 2020.

Tetapi gerhana matahari yang ada di Indonesia tidak berupa cincin, tetapi hanya gerhana sebagian saja. Disamping itu, tidak semua daerah dapat mengamati gerhana tersebut.

Seperti sebagian daerah Lampung dan juga Bengkulu. Lalu sebagian pulau Jawa tidak dapat menyaksikan fenomena ini.

Baca Juga:  Pencarian Hari Keempat Eril di Sungai Aaree Swiss Terkendala Air Keruh Akibat Lelehan Salju

6. Komet Lemmon atau C/2019 U6. Bosca menyatakan bahwa masyarakat dapat mengamati komet C/2019 U6 ini pada 22 Juni yang ada di dekat konstelasi Hydra.

Fenomena astronomi Juni 2020 berupa komet lemmon ini dapat anda amati sejak senja di bagian barat sampai tenggelamnya pada pukul 21. 17 waktu lokal. Komet bisa dilihat tanpa alat bantu ketika kondisi langit gelap.

7. Puncak Hujan Meteor Bootids. Di penghujung akhir bulan Juni 2020 nanti, akan ada fenomena langit berupa puncak hujan meteor Bootids. Di langit akan dihiasi hujan meteor yang bisa diamati sejak senja di utara- timur laut sampai tenggelam di waktu 01.59 waktu lokal.

Anda dapat menyaksikan fenomena langit yang berupa hujan meteor Bootids ini di dekat konstelasi Bootes.

Fenomena astronomi Juni 2020 Bootids bisa diamati dengan mata telanjang tanpa menggunakan alat bantu apapun. Dengan catatan, jika kondisi langit pada waktu itu dalam keadaan gelap. (Red)