Waspada DBD, Bupati Garut pun Sudah Jadi Korban

JABARNEWS | GARUT – Serangan penyakit demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Garut, Jawa Barat semakin mengganas. Bahkan Bupati Garut Rudy Gunawan harus istirahat karena terjangkit wabah demam berdarah dengue (DBD) sejak beberapa hari lalu.

Terbaru kampung di Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Jawa Barat, namun bukan karena soal corona akan tetapi sebanyak 23 warga sekampung, mengeluhkan sakit yang sama seperti demam, kaki bengkak dan tidak bisa berjalan yang diduga terjangkit wabah chikungunya atau penyakit yang ditularkan dari gigitan nyamuk.

Baca Juga:  Bikin Heboh, Warga Sergai Temukan Bom Mortir Peninggalan Belanda

Kepala Bidang Informasi dan Komunikasi Publik Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Garut, Yeni Yunita mengatakan Bupati Garut saat ini sedang istirahat di Pendopo Garut rumah dinasnya untuk memulihkan kondisi kesehatan karena sakit.

“Betul Pak Bupati sakit DBD, tapi Alhamdulillah sekarang sudah berangsur membaik,” kata Yeni Yunita saat dihubungi di Garut, Rabu (3/6/2020).

Ia menyampaikan Bupati Garut kelelahan dan langsung sakit setelah pulang dari kunjungannya ke kawasan selatan Garut pada Kamis dan Jumat (28-29/5).

Baca Juga:  Plt Bupati Majalengka Minta Jajarannya Ramah Investor

Selanjutnya Bupati menjalani pemeriksaan kesehatan yang hasilnya terjangkit DBD karena trombositnya turun sehingga harus dirawat dan tidak boleh melakukan aktivitas berat.

“Pulang dari kunjungan ke Garut selatan, mungkin cape, hari Sabtu sedikit drop, diperiksa ada gejala DBD karena trombosit turun,” katanya.

Saat ini, kata Dharma, kondisi kesehatannya sudah membaik, bahkan sempat menerima tamu dari unsur forum pimpinan daerah di ruang keluarga.

Baca Juga:  Sosialisasikan Protokol Kesehatan di Bulan Ramadhan Ala Peserta Didik Lemdiklat Polri

Hari kemarin (Selasa) juga sudah menerima Forkopimda sambil istirahat, hari ini juga bed rest saja, tapi bisa terima tamu di ruang keluarga,” katanya.

Kesiapan juga dilakukan di jajaran lembaga layanan kesehatan. Mulai tingkatan RSUD, puskesmas, hingga desa dan RT. Warga juga diimbau melakukan kegiatan serentak Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN). Cara itu dinilai efektif memutus mata rantai perkembangbiakan nyamuk. Sedangkan bagi wilayah endemis dilakukan fogging (pengasapan). (Red)