Masyarakat Pesisir Hati-hati, Ada Pesan Penting Dari BMKG

JABARNEWS | MAJALENGKA – Dalam beberapa hari terakhir ini, cuaca ekstrem hujan lebat dan disertai angin kencang masih sering terjadi di sejumlah wilayah di Indonesia. Cuaca ekstrem tersebut bahkan menyebabkan terjadinya berbagai bencana alam seperti banjir, tanah longsor, jalan licin, pohon tumbang, banjir bandang dan lain sebagainya.

Prakirawan Cuaca Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Kertajati Ahmad Faa Iziyn mengatakan potensi terjadinya rob disebabkan oleh kondisi pasang air laut yang cukup tinggi di beberapa wilayah Indonesia termasuk Cirebon dan Indramayu akibat fase bulan purnama.

Baca Juga:  Petani Ikan di Purwakarta Ditemukan Tewas

“Potensi gelombang tinggi di laut Jawa dan air laut pasang atau rob diperkirakan akan berlangsung hingga Sabtu 6 Juni,” kata Faiz di Majalengka.

Faiz mengatakan di wilayah pantai utara (pantura) Cirebon dan Indramayu, diperkirakan akan terjadi banjir rob hingga Sabtu (6/6), untuk itu warga diimbau mengantisipasinya. Untuk itu, kata Faiz, masyarakat terutama yang bermata pencaharian dan beraktivitas di pesisir atau pelabuhan diharapkan meningkatkan kewaspadaan dan upaya mitigasi terhadap potensi bencana rob.

Baca Juga:  Kebun Raya Bogor Akan Kembali Dibuka, Ini Kata Bima Arya

“Terutama untuk daerah-daerah pantai rendah seperti pesisir Cirebon dan Indramayu,” katanya.

Selain dari faktor astronomis tersebut kata Faiz, terdapat faktor meteorologis berupa potensi gelombang tinggi yang diprakirakan terjadi mencapai 2,5 meter hingga 4,0 meter di Laut Jawa.

“Ini disebabkan oleh embusan angin kuat yang mencapai kecepatan hingga 25 knot atau 46 Km/jam dan ikut berperan terhadap peningkatan kenaikan tinggi muka air laut,” ujarnya.

Baca Juga:  Mantan Suami V, Pemeran Pria Video Asusila Meninggal Dunia

Sementara untuk secara klimatologi, tinggi muka air laut pada bulan Mei dan Juni di perairan Indonesia umumnya berada di atas tinggi muka laut rata-rata. Namun, setelah hari Sabtu (6/6/2020) nanti diprakirakan tinggi air memiliki kecenderungan menurun seiring dengan penurunan kecepatan angin. (Red)