Simak, Inilah Rahasia Sukses Interpreter Ibu Negara

JABARNEWS | BANDUNG – Menekuni karier sebagai seorang interpreter istri orang nomor satu di Indonesia tentu menjadi sebuah tantangan sekaligus pengalaman yang luar biasa bagi Marlisa W. Soepeno.

Hal tersebut disampaikan wanita yang akrab disapa Icha itu dalam diskusi online yang diselenggarakan oleh ViciaLink pada, Kamis (4/6/2020).

“Memasuki istana yang dulu hanya bisa saya lihat dari televisi merupakan sesuatu yang istimewa bagi orang seperti saya yabg berasal dari daerah ketambah bisa bertemu dengan tokoh dan pemimpin negara di dunia,” kata Icha dalam keterangannya, Jum’at (5/6/2020).

Baca Juga:  Tak Ada Lelah, Bupati Purwakarta Terus Sidak Galian Ilegal Hingga Malam Hari

“Dan automaticly, saya bisa mendengar dan merekam materi pembicaraan yang disampaikan oleh Bapak presiden dan Ibu negara dengan tamu negara maupun ketika menjadi tamu ke negara lain dan saat menghadiri konfrensi multilateral lainnya,” tambahnya.

Icha yang merupakan Pegawai Negeri Sipil di Kementrian Luar Negeri RI sejak tahun 2010, berkisah tentang aktivitasnya di masa perkuliahan dulu di fakultas Ekonomi Universitas Hassanudin Makassar.

“Saya menghabiskan masa-masa perkuliahan dengan secara serius mengaktualisasikan kualitas bahsa Inggris yang sudah saya tekuni sejak SD dengan menjadi penerjemah bahasa wartawan asing freelance,” kisahnya.

Baca Juga:  Berikut Tiga Tempat Ngabuburit Di Subang, Cocok Untuk Kalian Kunjungi

Menurutnya, dengan tetap focus dan memiliki integritas saja, setiap kita mampu mencapai hal-hal yang kita cita-citakan, apalagi kalau juga memiliki soft skill yang mumpuni, seperti kemampuan bahasa inggris yang baik. Oleh karena itu generasi milenial Indonesia wajib menguasai Bahasa Inggris yang merupakan bahasa Internasional.

“Dunia ini terlalu luas untuk kita jelajahi dan nikmati hanya dengan bermodalkan bahasa nasional kita saja. Di samping kemajuan teknologi dan informasi saat sekarang, menuntut milenial untuk siap membuka diri dengan komunitas dan milenial internasional. Milenial yang tidak memiliki soft skill lebih akan menjadi tertinggal dengan sendirinya,” ucapnya.

Baca Juga:  Haruskan Membela yang Benar, Naseh: Jaksa Siap Melayani

Sebagai perpanjangan lidah bangsa Indonesia di dunia Internasional, menurut diplomat interpreter yang sekarang bertugas di KBRI Singapura ini, dirinya selalu berpegang teguh pada prinsip profesionalisme dan menjaga nama baik bangsa Indonesia di mata negara-negara sahabat.

“Saya bahkan tidak sempat melewati waktu saya selama menemani ibu negara di luar negeri untuk sekedar berbelanja dan bersantai, karena saya menyadari bahwa padatnya jadwal dan pentingnya perjalanan kenegaraan yang saya emban sebagai interpreter,” tutupnya. (Rnu)