Penerapan AKB, Bupati Purwakarta: Hampir 90 Persen Pusat Perbelanjaan Siap

JABARNEWS | PURWAKARTA – Pemerintah Kabupaten Purwakarta saat ini tengah gencar melakukan sosialisasi guna mendorong kebiasaan baru masyarakat di wilayah tersebut.

Dengan mengambil tema Purwakarta Mapag Lalakon Hirup Anyar, sosialisasi ini tak lain untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 yang sampai saat ini masih mewabah.

Menurut, Bupati Purwakarta, Anne Ratna Mustika, secara umum wilayahnya sudah siap penerapan adaptasi kebiasaan baru (AKB) atau new normal itu.

Apalagi, hasil pantauannya, sebagian masyarakat sudah menerapkan protokol kesehatan sesuai arahan pemerintah. Hal itu salah satunya terlihat, sudah banyak pusat perbelanjaan wilayahnya yang telah penerapan AKB.

“Untuk AKB, hampir 90 persen pusat perbelanjaan di kita sudah siap. Untuk saat ini, kita sedang menunggu surat keputusan beserta petunjuk teknisnya dari gubernur. Pada intinya, kami siap kalau harus menerapan AKB ini,” ujar Anne, usai sosialisasi penerapan AKB di Bale Yudistira, komplek perkantoran Pemkab Purwakarta, Senin (8/6/2020).

Baca Juga:  Kuasa Hukum KPU Sebut Alat Bukti Link Berita Tidak Berdasar

Sebenaranya, lanjut Anne, jika merujuk pada hasil video conference bersama Gubernur Jabar beberapa waktu lalu, AKB di wilayahnya mulai diterapkan pada 1 Juni kemarin. Hanya saja, karena petunjuk teknisnya belum diterima pihak pemkab, jadi penerapan AKB ini belum dilakukan.

“Namun, kami belum bisa memastikan waktu pemberlakuan AKB ini kapan dimulai. Karena, sampai saat ini, kami belum menerima keputusan regulasi pemberlakukan AKB tersebut,” jelas dia.

Baca Juga:  Mantul.. Derasnya Air Ciliwung Jadi Tempat Pengibaran Sang Saka Merah Putih

Dengan demikian, kata Anne, pihaknya memastikan AKB ini segera akan diberlakukan segera, terlebih secara lisan Gubernur Jawa Barat sudah menyampaikan terkait hal itu. Hanya saja, regulasi secara tulisan belum diterima jajarannya.

“Mungkin hari ini akan turun. Karena, pengajuan untuk AKB ini sudah disampaikan pada Jumat kemarin,” kata dia.

Untuk diketahui, kata dia, AKB bisa diartikan dengan kebiasaan baru dalam beraktivitas. Tentunya, dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan. Untuk itu, jajarannya akan menguatkan sosialisasi dengan harapan semua masyarakat paham akan new normal tersebut.

Anne menambahkan, dalam upaya pencegahan wabah virus ini butuh kerjasama semua lapisan masyarakat. Sejauh ini, pemerintah terus melakukan berbagai upaya untuk meminimalisasi penyebaran virus tersebut.

Baca Juga:  Pembangunan Saung Rumah Warga oleh Prajurit TNI

Anne berpendapat, dalam pengendalian dan pencegahan penyebaran virus diperlukan upaya yang efektif. Adapun hal yang paling efektif itu harus bersifat antisipatif. Yakni, dengan meningkatkan kesadaran masyarakat, misalnya dalam menjaga kebersihan dan meningkatkan pola hidup bersih dan sehat. Kemudian, tetap menjaga jarak dan menggunakan masker saat beraktivitas di luar.

Untuk itu, dirinya berpesan, supaya masyarakat menggalakan kembali bebersih dan meningkatkan pola hidup bersih dan sehat. Contoh kecil misalnya, dengan membiasakan kembali cuci tangan sebelum dan sesudah beraktivitas. (Gin)