New Normal, BJB Kejar Rebound Kinerja: Optimalkan Layanan Inovasi Digital

JABARNEWS | BANDUNG – Memasuki era New Normal atau normal baru, Bank bjb bersiap mengejar rebound kinerja dengan mengoptimalkan layanan berbagai inovasi layanan digital untuk nasabah personal maupun nasabah institusional.

Kendati demikian, aktivitas yang selama ini dibatasi diperbolehkan beroperasi dengan batasan-batasn lebih longgar, bank bjb tetap mengacu pada protokol kesehatan Covid-19. Hal ini diutarakan Direktur Utama Bank BJB, Yuddy Renaldi dalam rilis di Bandung, Selasa (09/06/2020).

“Bank bjb senantiasa menjadikan inovasi sebagai mesin untuk mengeksekusi strategi usaha. Dedikasi paling tinggi selalu kami persembahkan kepada nasabah setia demi kepuasan atas pelayanan yang diberikan. Kami meyakini, langkah-langkah digitalisasi yang dilakukan perseroan akan disambut baik oleh nasabah sekaligus menjadi perkakas utama dalam mengakselerasi perkembangan usaha perseroan,” ujarnya.

Hal ini guna memanfaatkan peluang sekaligus mengejar momentum rebound kinerja, bank bjb akan mengakselerasi pemasaran produk dan layanan yang telah ada sambil melakukan adaptasi-adaptasi elementer.

Salah satunya, lanjut dia, dengan mengoptimalkan layanan perbankan elektronik dan layanan digital yang dimiliki perusahaan baik untuk nasabah personal maupun institusional.

Beberapa waktu terakhir, bank bjb memang tengah getol-getolnya melahirkan beragam inovasi digital untuk memperkuat layanan usahanya.

Dari mulai penyegaran tampilan dan layanan rumah aplikasi bjb DIGI, ekspansi kerja sama layanan E-Samsat hingga pematangan model pembayaran menggunakan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS).

Keandalan alat-alat dan model layanan baru sebagai hasil inovasi digital dari perseroan ini juga mendapat pengakuan dan apresiasi dari para profesional serta pakar.

Aktivitas ekonomi yang selama ini banyak terinterupsi perlahan kembali menggeliat.

bank bjb dengan segudang strategi yang telah diformulasikan bersiap menyambut fase baru kehidupan perekonomian yang bersisian dengan wabah. Cakrawala kehidupan baru setelah efek paranoid terhadap corona dapat diatasi ini menghadirkan peluang sekaligus tantangan baru yang siap disambut dengan penuh optimisme.

Baca Juga:  Ayo Buruan Validasi Ulang Data OVO Kamu, Jika Tak Ingin Berakhir Begini

Buktinya, sambung Yuddy, Bank bjb mendapat beberapa penghargaan di sektor digitalisasi, seperti pada ajang Indonesia Digital Innovation Award 2020 dimana bank bjb dinobatkan sebagai sebagai Innovative Company For Digital Transformation Implementation in Banking Services dan TOP Digital Innovation Award 2020 kategori Top Strategy and Leadership.

Bank bjb adalah perseroan yang sepenuhnya berorientasi pada kepada kepuasan mitra sekaligus nasabah. Kami menyadari, perkembangan usaha akan terasa hampa tanpa menghamba kepada mereka yang berkontribusi terhadap kemajuan perseroan. Dedikasi paling tinggi adalah janji pasti yang senantiasa kami penuhi dalam mengemban amanat dan kepercayaan.

“Inovasi tiada henti adalah langkah nyata yang kami persembahkan kepada para pelanggan. Kepercayaan dan kepuasan adalah junjungan. Saling memberi keuntungan, berkembang dan bertumbuh bersama adalah tujuan utamanya,” kata dia lagi.

Dari segi produk, bank bjb akan memanfaatkan ruang untuk menyokong geliat perdagangan yang diprediksi menjadi salah satu sektor ekonomi yang paling cepat rebound setelah badai dampak sosial corona mereda. Penyaluran kredit terhadap UMKM menjadi strategi.

Langkah penyaluran pembiayaan ini disertai juga dengan pendampingan untuk menjaga performa bisnis UMKM yang berpengaruh terhadap kualitas kredit.

Langkah-langkah strategis ini akan dijalankan secara nyaman sebab tertopang oleh performa perusahaan yang berjalan baik selama pandemi COVID-19 melanda. Tercatat pada Triwulan I 2020, ekspansi kredit yang menjadi motor utama penghasil laba bank tumbuh 9,1% year on year (y-o-y) menjadi Rp82,7 triliun atau berada di atas rata-rata pertumbuhan industri perbankan nasional yang berada di kisaran 8,06% (per-Maret 2020).

Baca Juga:  Siap-siap, Polda Jabar Gelar Operasi Patuh Lodaya

Pertumbuhan kredit tersebut berhasil dicapai akibat kualitas kredit yang diberikan dapat dijaga, di mana angka kredit macet dan bermasalah (Non Performing Loan/NPL) bank bjb juga ditekan pada kisaran 1,65% yang juga di bawah rata-rata industri perbankan nasional yang tercatat 3,80% (per-Maret 2020).

Selain itu, fakta bahwa profil captive market kredit konsumer yang didominasi para aparatur sipil negara (ASN) membuat bank bjb semakin di atas angin.

Yuddy memaparkan, para ASN merupakan salah satu kelompok yang paling kuat dan tahan terhadap ancaman krisis ekonomi selama COVID-19.

“Catatan positif yang dibubuhkan perseroan ini menunjukan kekuatan kinerja perusahaan di tengah gempuran perlambatan ekonomi akibat pandemi COVID-19. Hasil positif ini diiringi dengan serangkaian inovasi dan pengembangan berbagai produk dan jasa layanan perseroan demi menjaga keberlanjutan usaha yang konsisten.Dari segi pendapatan, raihan laba bersih sebesar Rp418 miliar ditorehkan. Capaian positif tersebut diikuti penambahan nilai aset yang tercatat sebesar Rp123 triliun atau tumbuh sebesar 4,5% year on year (y-o-y).



Bjb Lebih Baik

Sementara Pengamat Ekonomi Universitas Pasundan Acuviarta Kartabi memprediksi kinerja baik yang telah dicapai bank bjb akan terjaga. Kinerja yang diperlihatkan bank bjb sepanjang 2019 menjadi cerminannya. Dia memandang, bank bjb punya kecakapan yang telah teruji dalam menghadapi beragam situasi pelik. Termasuk pada tahun 2019 saat ekonomi dunia dilanda kelesuan.

Baca Juga:  Ya Ampun! Sempat Menolak, Belasan Karyawan Toserba Dijemput Petugas Medis

“Dengan situasi makroekonomi yang sangat berpengaruh kepada industri perbankan, bertahan pun sebetulnya sudah bisa dikatakan baik. Kondisi yang dicapai bank bjb sudah jauh lebih baik. Itu sudah sesuai dengan ekspektasi. Pencapaian ini akan menjadi modal dasar bagi bank bjb di 2020,” tegas Acuviarta.

Pandemi corona yang memberi pukulan keras bagi perekonomian global disebut Acuviarta berpengaruh cukup signifikan terhadap bank bjb. Namun demikian, dia berpendapat, kondisi ini juga membuka peluang usaha untuk mengambil alih pangsa pasar investasi dan barang yang selama ini amat bergantung kepada Tiongkok. Bank bjb, bisa memanfaatkannya dengan cara mensubstitusi peran investor dan memberikan stimulasi kepada para pengusaha lokal agar mampu bersaing di arena jual-beli yang selama ini banyak diisi barang-barang impor dari Tiongkok.

“Dampak Corona terhadap investasi asing terutama Tiongkok akan berkurang. Ruang itu bisa menjadi peluang bagi bank bjb. Dari sisi perdagangan, volume transaksi barang e-commerce yang lebih dari 60% berasal dari Tiongkok akan drop. Saatnya para pengusaha lokal mendapatkan sokongan untuk bank bjb mengambil peran itu. Di sisi lain, para pelaku usaha juga harus memperbaiki produktivitas dan kualitas efisiensi,” tutur Acuviarta.

Guna memperkuat basis ekspansi, sambung dia, bank bjb terus mematangkan strategi dan melakukan peningkatan kualitas pelayanan maupun efisiensi demi merespons kebutuhan pasar yang semakin bergerak dinamis. langkah-langkah yang telah ditempuh perseroan sejauh ini dinilai sudah tepat dan sesuai dengan kebutuhan ekspansi yang diharapkan.(rilis)