Tak Sanggup Bayar Gaji, Seorang Bos Proyek Nekat Gantung Diri

JABARNEWS | BOGOR – Pengemudi ojek online temukan pelanggan yang hendak ia antarkan makanan justru melakukan aksi bunuh diri. Peristiwa tersebut terjadi di Perumahan Primavera Residence, Desa Bojong, Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Peristiwa bermula pengemudi ojol mendatangi rumah TH bermaksud mengantarkan makanan yang dipesan AE, tunangan korban. Sebab, TH tinggal di rumah tersebut seorang diri, sementara AE tinggal di Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor. Selanjutnya pengemudi ojol itu mengetuk pintu rumah korban. Namun, pang­gilan itu tak kunjung dijawab korban. Pengemudi ojol tersebut akhirnya mengirim pesan singkat kepada AE, bahwa korban tak kunjung keluar rumah.

Baca Juga:  Sejumlah Ruas Jalan Di Dolok Merawan Sudah Lama Rusak

”Tunangannya langsung membalas chating dan meminta tolong kepada ojol untuk dicek ke dalam karena barusan bilangnya mau bunuh diri,” ujar Angga, tetangga korban.

Setelah membaca pesan tersebut, pengemudi ojol itu mendatangi rumah Angga, bermaksud meminta bantuannya untuk ikut memastikan kebenaran informasi itu.

”Setelah mendengar cerita itu, saya nggak berani gedor rumah. Saya langsung ke rumah Pak RT, dan kita langsung sama-sama ngecek benar atau nggaknya,” kata Angga.

Baca Juga:  Pendaftaran Balon Cabup Cawabup Sukabumi Segera Dibuka, Begini Aturan Mainnya

Angga sangat terkejut begitu melihat sesosok manusia gantung diri di pintu kamar. Hingga akhirnya mereka mendobrak pintu rumah dan didapati duda satu anak sudah dalam kondisi meninggal.

”Ketika saya lihat dari lubang angin di atas pintu, korban sudah tergantung,” ucap Angga.

Sementara itu, AE tidak menyangka tunangannya mengakhiri hidupnya dengan cara tragis. Padahal hubungan asmara dengan tunangannya itu baik-baik saja.

”Sama saya nggak ada masalah, sama keluarganya dia juga nggak ada masalah. Semua baik-baik saja,” tutur AE.

Baca Juga:  Naga Imlek Di Antara Satwa Bandung Zoo

Namun, TH sempat bercerita belum menerima gaji selama tiga bulan. Sementara korban juga harus membayar honor anak buahnya yang bekerja di proyek gedung.

”Dia lulusan arsitek, kerjaannya di proyek gitu. Semenjak corona ini, gajinya belum dibayar tiga bulan sama bosnya,” ucap AE.

Sementara itu, jenazah korban lalu dibawa ke Rumah Sakit Kramatjati, Jakarta Timur, untuk diautopsi. Saat ini, kasus tersebut masih dalam penyelidikan aparat kepolisian. (Red)