Soal Kebijakan Ekonomi Indonesia, Luhut Diskusi Bareng Dosen Senior UI

JABARNEWS | JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menerima kehadiran dosen senior Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (FEUI) Dr. Djamester Simarmata.

Kedatangan Dosen senior UI terebut merupapakan dalam rangka bertukar pikiran dan pandangan berbagai hal terkait kebijakan ekonomi Indonesia.

“Pak Djamester memberikan analisis yang saya pikir cukup hebat, jika ada perdebatan di dalam teori itu hal yang lumrah saja, saran dan masukan dari Pak Djamester sangat baik. Saya senang sekali bisa berdiskusi dan beradu argumentasi secara ilmiah seperti ini, bukan debat kusir yang tidak jelas titik temunya di mana,” ujar Luhut Dalam unggahan di media sosial resminya, Kamis (11/06/2020).

Baca Juga:  Pilkada 2020, Polda Jabar Lakukan Patroli Siber Awasi Kampanye Daring

Luhut mengaku sangat menghormati Djamester yang menguji teori dengan data yang ada. Ia pun meminta agar dosen senior itu tidak hanya sekali datang berdiskusi.

“Kita bisa diskusi panjang lebar, saling melempar kritik dan saran tentang tantangan khususnya di sektor ekonomi Indonesia saat ini. Saya tekankan kepada beliau bahwa kami semua benar-benar bekerja dengan hati sebagai pemangku kebijakan, karena kita bersingungan langsung dengan kepentingan seluruh rakyat Indonesia. Sementara Pak Djamester bisa bekerja untuk terus menyuarakan dan memberikan nasihat serta wejangan kepada kami semua di Pemerintahan Presiden Joko Widodo,” katanya.

Baca Juga:  Presiden Jokowi Minta Industri Otomotif Bergeser ke Mobil Listrik

Luhut juga berharap bisa terus melanjutkan dan terbiasa melakukan kebiasaan baik untuk berdiskusi, berdialektika, bermusyawarah untuk mencapai mufakat. Hal itu sesuai nilai-nilai dasar negara Pancasila dan UUD 1945 yang sangat menjunjung tinggi kebebasan berpendapat.

Baca Juga:  Kemenhub: Nekat Mudik, Siap-siap Kena Sanksi Tegas

“Seperti diskusi yang cukup konstruktif terjadi hari ini , tidak ada yang mencari panggung sama sekali dan tidak ada yang menang atau kalah dalam adu argumentasi hari ini. Tetapi kami sepakat pada satu hal, semua boleh bicara apapun untuk mengkritik pemerintah asalkan menggunakan data yang dapat diuji bersama-sama,” pungkasnya. (Red)