Ada Pemandangan Berbeda Di Kompleks Masjid Tajug Gede Purwakarta

JABARNEWS | PURWAKARTA – Selain sebagai tempat ibadah umat Muslim, Masjid Tajug Gede Cilodong Purwakarta adalah salah satu lokasi yang kerap digunakan untuk kegiatan sosial. Mulai dari pembagian beras kepada warga sekitar hingga pembagian sumbangan kepada para fakir miskin.

Di Kompleks Tajug Gede Cilodong ini, Ketua Dewan Kemakmuran Masjd (DKM) Tajug Gede Cilodong Purwakarta, Dedi Mulyadi juga menanam padi dan sejumlah tumbuhan yang menghasilkan berbagai buah dan sayuran.

Baca Juga:  Supardi Nasir Soroti Kinerja Wasit Usai Kalah Melawan Madura United

Saat ini, ada pemandangan yang berbeda di Kompleks Masjid Tajug Gede Cilodong Purwakarta pada Kamis (11/6/2020) sore.

Matahari yang akan terbenam, sinarnya memancar manis di antara sela-sela Bunga Matahari yang bermekaran di halaman masjid megah di Kabupaten Purwakarta itu. Sungguh indah.

Baca Juga:  Gibran Ngaku Lama Tak Latihan Tinju, Sekjen DPP PDIP: Waduh Harus Rutin Mas

Sebelumnya halaman masjid ini dipenuhi aneka macam bunga dan daun-daunan berwarna warni, ditambah bunga matahari yang bermekaran berwarna kuning terang, keindahan di kompleks masjid ini pun terpampang nyata.

Menurut Dedi Mulyadi benih bunga matahari itu ditanam saat pandemi Covid-19 mulai masuk ke Indonesia.

“Bunga Matahari ini ditanam saat Covid-19 mulai melanda negara kita. Alhamdulillah sekarang sudah bermekaran,” kata Dedi Mulyadi melalui ponselnya, Kamis (11/6/2020).

Baca Juga:  Kalah Dari Selandia Baru, Penyelesaian Timnas Indonesia Jadi Sorotan

Dedi mengatakan, mekarnya bunga matahari ini menandai kehidupan baru di Tajug Gede Cilodong Purwakarta.

“Selain sebagai sarana peribadatan, Masjid Tajug Gede Cilodong Purwakarta juga menjadi sarana sosial dan ekonomi bagi masyarakat Purwakarta dan sekitarnya,” ucap mantan Bupati Purwakarta tersebut. (Red)