WNA Kocar-Kacir Hingga Sembunyi di Puncak Saat Pandemi Corona

JABARNEWS | BOGOR – Di tengah Pandemi Corona, puluhan Warga Negara Asing dari Cina ngumpet di salah satu villa di puncak. Mereka diduga kuat menyalahi ketentuan keimigrasian yang berlaku seperti melewati ijin tinggal (Overstay), atau bahkan tak memiliki paspor.

Namun, mereka ketahuan dan digrebeg petugas imigrasi, selain membuat kegaduhan, mereka juga tidak memiliki dokumen keimigrasian alias ilegal.

Imigrasi Bogor bersama petugas kepolisian menggerebek Vila Rehan yang berada di Desa Tugu Utara, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, Jumat (12/6/2020) malam. Sebanyak 21 orang WN China diamankan dalam penggerebekan tersebut.

Baca Juga:  Dedi Mulyadi Tantang Buwas Ungkap Nama-nama 'Setan' di Balik Impor Kedelai

“Semuanya 21 satu orang diamankan di Imigrasi. Mereka yang 20 laki dan 1 perempuan, berasal dari negara China,” ungkap Kepala Seksi Pengawas dan Penindakan Keimigrasian Imigrasi Kelas I Non TPI Bogor, Alvian Bayu, Sabtu (13/6/2020).

Alvian mengungkapkan penggerebekan ini dilakukan usai pihaknya mendapat laporan dari warga, terkait aktivitas mencurigakan dari para WN China. Selain itu, warga sekitar juga merasa terganggu karena kegaduhan yang ditimbulkan.

Baca Juga:  Satpol PP Bogor Segel Tiga Rumah Makan di Puncak

“Karena tidak ditemukan dokumen keimigrasian, maka diamankan ke kantor Imigrasi untuk pendalaman lebih lanjut,” ungkapnya.

Dia mengungkapkan, dalam penggerebekan itu, petugas juga menemukan puluhan laptop dan ratusan handphone. Penemuan barang bukti ini kini masih diselidiki.

Alvian juga belum mengungkapkan berapa lama WNA itu tinggal di vila tersebut.

“Saat ini sedang dalam penyelidikan oleh polisi gabungan dengan Timpora (Tim Pengawasan Orang Asing). Bagi Imigrasi, yang fatal karena tidak ada dokumen keimigrasian yang ditemukan saat dilakukan pemeriksaan,” kata Alvian.

Baca Juga:  Jokowi: Kita Harus Hidup Berdampingan dengan Covid-19

Sementara, terkait dengan protokol kesehatan, Alvian mengatakan para WN China tersebut sudah diminta menjalani rapid test COVID-19. Hasil rapid test para WN China tersebut dinyatakan negatif.

“Sudah dilaksanakan rapid test juga oleh pihak Dinas Kesehatan, hasilnya negatif,” tutur Alvian. (Red)