Pegawai dan Napi di Lapas Tasikmalaya Mendadak Jalani Tes Urine, Ada Apa?

JABARNEWS | TASIKMALAYA – Petugas Kanwil Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) Jawa Barat (Jabar) melakukan inspeksi mendadak (Sidak) ke Lembaga Permasyarakatan (Lapas) Kelas II B Tasikmalaya. Dalam sidak yang digelar, Rabu (17/06) siang itu, seluruh pegawai dan penghuni lapas tes urine.

Kepala Lapas Kelas II B Tasikmalaya, Sulardi mengatakan, pemeriksaan tes urine dilakukan secara mendadak untuk memastikan di lingkungan Lapas Tasikmalaya tidak ada penyalahgunaan maupun peredaran narkoba.

“Ini dilakukan untuk mencegah peredaran narkoba di dalam lapas,” kata Sulardi.

Baca Juga:  Satgas TMMD di Purwakarta Laksanakan Pembangunan Jalan

Ia menuturkan, seluruh pegawai Lapas Tasikmalaya terlebih dahulu dites urine, hasilnya dari 93 pegawai dinyatakan negatif dari kandungan zat terlarang atau narkoba.

Terang dia, dari 93 pegawai yang melakukan tes urine, seluruhnya dinyatakan negatif. Sementara tes urine untuk warga binaan dilakukan secara bertahap hingga Kamis. Sulardi mengatakan, dari penggeledahan, tidak ditemukan benda-benda mencurigakan.

“Akan kita lanjutkan besok (Kamis) sementara hasil tadi tak ada yang ditemukan positif,” katanya.

Baca Juga:  Longsor Hantam Dua Rumah di Padalarang, 13 Jiwa Terpaksa Mengungsi

Kepala Bidang Pelayanan Tahanan, Kesehatan, Rehabilitasi, Benda Sitaaan, Barang Rampasan Negara, dan Keamanan, Kanwil Kemenkumham Jabar, Damari menambahkan, inspeksi mendadak dan melakukan tes urine tidak hanya dilakukan di Tasikmalaya, sebelumnya sudah dilaksanakan di Kota Banjar dan Ciamis.

Hasil pemeriksaan di lapangan, kata dia, tidak ditemukan adanya peredaran maupun penyalahgunaan narkoba, bahkan tidak ada jenis barang terlarang lainnya di lingkungan lapas.

“Kita melakukan kegiatan ini untuk memberantas beredarnya narkoba di dalam lapas,” katanya.

Baca Juga:  Dua Kecamatan di Cianjur Terendam Banjir, Warga Panik Air Meluap

Menurut dia, penyalahgunaan dan masuknya narkoba ke lingkungan lapas bisa saja terjadi, dengan berbagai modus, seperti melalui pengunjung maupun melemparkannya dari luar tembok lapas.

“Analisis kita, narkoba masuk ke lapas melalui pengunjung, kalau di Bandung juga banyak yang dilempar dari luar melalui tembok, itu juga selalu tertangkap,” katanya.

Ia menyimpulkan, selama masa pandemi Covid-19 kondisi di dalam lapas lebih terkendali.

“Jangankan narkoba, HP atau senjata saja tidak boleh dan tidak kita temukan,” jelasnya. (Red)