ESDM Jabar Dorong SUTT Tanggeung-Jampang Kulon Jadi Prioritas I Proyek PLN

JABARNEWS | BANDUNG – Pembangunan jaringan listrik Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) Tanggeung-Jampang Kulon yang membentang dari Desa Tanggeung Kabupaten Cianjur hingga Jampang Kulon Kabupaten Sukabumi, didorong untuk menjadi proyek PLN dengan skala prioritas I.

Hal ini disebabkan kualitas listrik di daerah tersebut belum optimal. Kondisinya masih sering terjadi pemadaman akibat kapasitas daya listrik yang kurang memadai.

Demikian hasil pertemuan Kepala Dinas ESDM Jabar Bambang Tirtoyuliono dengan PLN UIP JBT I di lokasi Gardu Induk dan Transmisi Tanggeung PLN UIP JBT di Desa Tanggeung Kab. Cianjur, Rabu (17/6/2020).

Hadir pada pertemuan tersebut Manajer PLN UIP JBT I Andi, Asda III Pemkab Cianjur Rachmat, perwakilan dari Perhutani, KC Dinas Kehutanan Jabar beserta stakholders lainnya.

Menurut Bambang, Pemprov Jabar akan membantu dan mendorong percepatan pembangunan proyek pembangunan GI tanggeng serta pembangunan transmisi 150 kV Tanggeung-Jampang Kulon karena sangat dibutuhkan masyarakat Cianjur dan Kabupaten Sukabumi untuk memperoleh kualitas listrik yang baik dan memadai.

“Dalam pertemuan kemarin membahas progress pembangunannya sudah sampai mana apakah ada kendala serta apa yang bisa dibantu oleh Pemprov Jabar dan Pemkab Cianjur maupun Pemkab Sukabumi,” kata Bambang dalam keterangan yang diterima, Kamis (18/6/2020).

Bambang mengemukakan, pada tahun 2019 kemarin sebanyak 21.094 KK miskin Jabar mendapatkan fasilitas pemasangan listrik gratis dari CSR. Dengan jumlah warga yang telah mendapatkan fasilitas pemasangan listrik gratis tersebut, kata Bambang, maka rasio elektrifikasi di Jabar bertambah.

Baca Juga:  Danau Baru Muncul Setelah Badai, Sumber Mata Air Makin Banyak

Pada awal tahun 2019, sebanyak 256.058 KK di Jabar belum teraliri listrik. Pada tahun 2019 berkurang 21.094 KK dan 2020 in diharapkani bisa berkurang lebih kurang 20.000 kk.

Dinas ESDM Jawa Barat menargetkan 20.000 kepala keluarga kategori miskin dapat merasakan manfaat listrik pada 2020 ini melalui skema CSR.

Warga dapat fasilitas pemasangan listrik gratis dalam bentuk listrik konvensional maupun energi terbarukan. Namun yang menjadi prioritas listrik gratis tersebut yaitu kepala keluarga yang ada di wilayah dengan rasio elektrifikasinya yang masih rendah

“Saat ini kami telah mengajak forum CSR untuk terlibat dalam kegiatan ini melalui Bappeda Jabar sebagai kordinator CSR karena untuk tahun ini maupun tahun 2019 lalu 20.000 KK tersebut dananya bukan dari APBD tapi dari sumber pendanaan lain yaitu di antaranya CSR perusahaan,” jelasnya.

Bambang mengatakan, untuk memenuhi target tersebut sudah ada beberapa perusahaan yang siap memberikan listrik gratis bagi warga miskin di Jabar.

“Jumlah yang dibantu memang kecil tapi ini sebagai upaya memberikan motivasi serta kepedulian sosial kepada pihak lainnya untuk bisa membantu pemasangan listrik kepada warga tidak mampu di lingkungan sekitarnya apalagi sekarang ini banyak yang terdampak pandemi Covid-19,” ungkapnya.

Baca Juga:  Ada Pose 2 Jari Di Munajat 212

Asda III Pemkab Cianjur Rachmat mengemukakan, pihaknya akan mendorong dan membantu percepatan pembangunan proyek listrik Tanggeung-Jampang Kulon.

“Masih bayak warga kami yang belum teraliri listrik. Sedangkan masyarakat yang sudah teraliri listrik pun seperti contohnya di Kecamatan Kuladanpak ini kualitas listriknya belum memadai sering terjadi pemadaman listrik,” ujar Rachmat.

Sementara itu, Manajer PLN UIP JBT I Andi mengungkapkan, akibat dari pandemi Covid-19 proses pembangunan SUTT listrik Tanggeung-Jampang Kulon terhenti selama 3 bulan. Bulan Juni ini mulai diproses kembali, namun ada revisi dari kapasitas daya 75 kVA menjadi 150 kVA sehingga perlu direvisi dan reschedulling.

Pihaknya akan mengidentifikasi kembali proyek tersebut mulai dari perizinan hingga lokasi tapak tower yang direncanakan dibangun sebanyak 180 tower dari Tanggeung hingga Jampang Kulon.

Proses pembanggunan proyek listrik ini sudah dicanangkan sejak 2013 lalu. Sebelumnya rencana awal pembangunan ditargetkan akhir 2021. Namun akibat terjadinya pandemi covid-19 terjadi rescheddule. PLN juga terkena dampak Covid-19 sehingga terjadi penurunan konsumsi listrik akibat banyak berhentinya perusahaan industri.

“Untuk itu pihak PLN menyeleksi kembali proyek-proyek pembangunan jaringan listrik mana yang dijadikan prioritas I,” ucapnya.

Baca Juga:  Ini Sosok Pilot Pesawat Golden Eagle yang Gugur saat Latihan Terbang di Blora

Menurut Andi, agar proyek Tanggeung-Jampang Kulon menjadi prioritas I dibutuhkan dukungan dari pihak Pemkab Cianjur, Pemkab Sukabumi dan Pemprov Jabar dengan memberikan surat pendukungan pembangunan proyek listrik Tanggeung-Jampang Kulon kepada Pemerintah Pusat dan PLN.

Selain itu, pihaknya membutuhkan bantuan agar bisa percepatan proses perizinan dari pihak-pihak terkait. Sebagian besar lahan untuk pembangunan tapak tower adalah lahan milik warga, tetapi ada ada juga yang berada di lahan kawasan hutan produktif.

Kendala lainnya adalah pembebasan lahan serta kompensasi bagi warga yang rumahnya terlintas Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT).

“Hal penting lainnya adalah penetapan lokasi (penlok),” ujarnya.

Dikemukakan pula, kendala utama lainnya yang sering terjadi dan menjadi masalah dalam percepatan pembangunan adalah pembebasan lahan dan kompensasi warga yang terlintas jaringan SUTT.

“Kami sangat mengapresiasi atas dukungan dan bantuan dari Pemprov Jabar dan Pemkab Cianjur dan Sukabumi untuk wewujudkan pembangunan SUTT Tanggeung-Jampang Kulon,” ujar Andi.

Sementara itu, sebelum pertemuan dengan PLN UIP JBT I tersebut, Kepala Dinas ESDM Jabar Bambang Tirtoyuliono meresmikan pemasangan listrik gratis kepada rumah tangga tidak mampu di Desa Talagasari, Kecamatan Kadupandak, Cianjur.

Pemasangan listrik gratis merupakan bantuan ‘rereongan’ ASN Kantor Cabang Dinas ESDM wilayah Cianjur kepada tiga warga tidak mampu. (Rnu)