Anda Peserta Kartu Prakerja? Simak Info Ini

JABARNEWS | JAKARTA – Direktur Kemitraan dan Komunikasi PMO Kartu Prakerja, Panji Winanteya Ruky, mengakui belum bisa memastikan kapan pelatihan tatap muka bisa dilakukan di dalam tatanan kenormalan baru. Sejauh ini program pelatihan prakerja sendiri masih dilaksanakan secara online.

Dia mengatakan, butuh persiapan khusus untuk melaksanakan pelatihan langsung secara tatap muka kepada peserta Kartu Prakerja. Meskipun penyebaran Covid-19 di sejumlah wilayah sudah menunjukkan adanya penurunan atau masuk kategori greenlight.

Baca Juga:  Dedi Mulyadi dan Syaiful Huda Masuk Tiga Besar Caleg DPR RI yang Bakal Terpilih di Pemilu 2024

“Jadi memang sudah jadi arahan komite untuk siapkan pelatihan offline atau tatap muka. Tapi ini butuh persiapan, karena kalau pun ada yang beberapa daerah greenlight, tapi masih ada risiko penularan. Dan persiapan harus sesuai protokoler kesehatan tatap muka,” kata Panji dalam video conference di Jakarta, Senin (8/6/2020).

Panji menjelaskan program Kartu Prakerja saat ini merupakan program semi bantuan sosial, yang anggarannya sudah ditetapkan dalam APBN 2020. Adapun setiap peserta akan menerima manfaat total Rp 3,55 juta. Sementara dalam pelatihan offline, rata-rata nilainya bisa mencapai Rp 5 juta per pelatihan.

Baca Juga:  Terlibat Perkelahian, Seorang Warga Andir Tewas Ditusuk

“Bantuan pelatihan untuk peserta hanya Rp 1 juta, tapi kenyataannya pelatihan offline lembaga pelatihan rata-rata nilainya Rp 5 juta, dari Rp 3 juta sampai Rp 7 juta. Sekarang online tidak bisa mengakses pelatihan offline,” jelasnya.

Baca Juga:  Prakiraan Cuaca, Langit Bandung Cerah Berawan Hingga Diguyur Hujan

Ke depan pihaknya juga akan melakukan pelatihan secara offline dan menyesuaikan dengan budget yang ada. Selain itu, pihaknya juga akan bekerja sama dengan lembaga pelatihan maupun kementerian/lembaga yang telah melakukan pelatihan secara offline.

“Jadi market perlu di-adjust. Kami akan bekerja sama dengan kementerian/lembaga, ada 9 kementerian/lembaga yang berikan pelatihan selain Kartu Prakerja, semua offline. Jadi butuh koordinasi untuk sinkronkan,” katanya. (Red)