Bersiap Mengaspal, Begini Tips Periksa Ban Mobil Kamu Saat New Normal

JABARNEWS | BANDUNG – Saat ini kamu berada di fase New Normal dan bersiap untuk beraktivitas kembali bermodalkan protokol kesehatan ketat untuk mencegah penularan virus COVID-19. Namun sebelum mengemudi, ada baiknya melakukan beberapa hal ini untuk memastikan mobil kamu dalam kondisi baik.

Bila sebelumnya mobil kesayangan menghuni garasi dengan ditetapkannya Work From Home (WFH) masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), kemungkinan besar kini ia akan mengaspal lagi. Pasalnya sudah berlaku PSBB transisi, dan kegiatan perkantoran dimulai kembali.

Pada masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) transisi, masyarakat dapat kembali beraktivitas menggunakan kendaraan pribadi. Sebelum Anda menjalankan mobil, sebaiknya periksa komponen terluar kendaraan yakni ban. PT Hankook Tire Sales Indonesia mengingatkan kepada masyarakat untuk check-up kondisi ban sebelum berkendara, apalagi pada mobil yang lama terparkir selama PSBB.

Baca Juga:  Simak! Berikut Ini Enam Rekomendasi Film Bertemakan Sepak Bola

President Hankook Tire Sales Indonesia, Yoonsoo Shin mengatakan terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan saat mengecek ban mobil yang sudah lama tidak digunakan, dimulai dari tampak permukaan ban. Jika terdapat kotoran seperti kerikil, cukup cuci ban dengan menyikatnya.

“Jika terdapat garis-garis halus atau retakan pada permukaan atau dinding ban, maka ban harus segera diganti,” kata Yoonsoo Shin dalam keterangan resminya di Jakarta, Jumat.

“Pada umumnya, retakan yang terdapat pada permukaan ban menandakan usia ban dan tekanan angin pada ban, jadi ketika karet ban semakin getas, maka ban sebaiknya harus segera diganti,” tambah dia.

Baca Juga:  Dikabarkan Meninggal, Ini Fakta Kondisi Mamah Dedeh

Yoonsoo Shin menambahkan opsi alternatif seperti penggunaan cairan silikon atau penghitam ban untuk retakan halus seperti rambut ataupun opsi vulkanisasi pada retakan di dinding bagian samping ban tidak menjadi solusi untuk pemakaian jangka panjang.

Selanjutnya, pemilik kendaraan juga harus mengecek tingkat keausan dari ban itu sendiri. Untuk memudahkan para pengguna dalam mengetahui tingkat keausan ban, pabrikan ban telah memberikan Tread Wear Indicator (TWI) yang diletakkan di setiap ban.

“TWI ini berbentuk tanda segitiga yang terdapat pada dinding ban. Pada satu ban, biasanya terdapat sekitar enam (6) tanda TWI di dinding ban yang mendekati dasar tapak ban. Jika tanda segitiga TWI sudah menyentuh tapak ban, maka ban harus segera diganti,” jelas dia.

Baca Juga:  DPMD Cianjur: Pelantikan Kades Terpilih Dimajukan

Ban yang aus dapat menurunkan kapabilitas pengereman dan berisiko licin, khususnya di jalanan basah, sehingga kendaraan mudah tergelincir. Tentunya, kondisi ini sangat berbahaya bagi keselamatan para pengguna.

Jadi, setiap pemilik ban penting untuk memperhatikan tingkat keausan dari ban tersebut. Pada umumnya, ban harus diganti jika telah berjalan sejauh 40.000 hingga 60.000 kilometer.

Kerap dilupakan, padahal tugas yang diemban oleh ban mobil sangat vital. Langkah awal adalah memeriksa tekanan angin ban sesuai rekomendasi pabrikan. Sembari itu, lakukan pemeriksaan ringan kondisi fisik ban dan pelek. Jangan dilupakan, ban cadangan atau ban serep juga wajib diperiksa. (Red)