Bersiaplah! Kamu Harus Miliki Skill Ini Agar Bisa Bertahan Saat Pandemi

JABARNEWS | BANDUNG – Pandemi virus corona memaksa berbagai aspek kehidupan berubah dan beradaptasi menghadapi new normal atau normal baru. Begitu pula dengan dunia kerja. Setiap orang mesti bersiap untuk menghadapi new normal di dunia kerja agar tetap bertahan ditengah pandemi Covid-19.

Dengan adanya kebijakan tersebut, tentunya akan berpengaruh terhadap profesi yang menjadi incaran di masa mendatang. Pasalnya, hal ini akan membuat kebutuhan perusahaan terhadap skill para pekerja turut berubah.

Di era normal baru ini, dunia kerja pun membutuhkan skill atau keterampilan tambahan. Menurut CEO dan Co-Founder TopKarir, Bayu Janitra Wirjoatmodjo ada empat kemampuan baru yang perlu dimiliki bagi pekerja dalam menghadapi new normal.

Baca Juga:  Tunjuk Jadi Pelatih Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17 2023, Ini Prestasi Bima Sakti

“Kalau untuk yang saat ini masih bekerja, beberapa skill yang memang harus dipegang, pertama itu adalah skill terkait sama COVID. Ini kan lebih ke protokoler kesehatan ya. Nah itu kan membutuhkan juga pengetahuan dan penerapan. Jadi kita menyebutnya itu skill kan sebenarnya. Itu satu,” kata dia, Minggu (21/6/2020).

Lalu yang kedua adalah mengelaborasi pekerjaan yang tadinya bersifat konvensional atau offline menjadi bersifat online. Sebagai contoh, dia menjelaskan semenjak ada pandemi COVID-19 dan pemberlakuan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) sebagian pekerjaan kini dilakukan secara online.

Oleh karena itu kemampuan terkait hal di atas juga dibutuhkan di era new normal seperti sekarang ini.

Baca Juga:  Polisi Segera Panggilan Baim Wong dan Paula

“Sekarang harus sudah mulai menguasai online. Jadi ini standar baru karena saya lihat banyak perusahaan yang mulai juga menerapkan sebenarnya nggak full offline. Jadi mulai diatur ada tiga hari kantor, dua hari work from home,” ujarnya.

Lanjut dia, skill ketiga yang harus dimiliki adalah kemampuan untuk mempelajari hal-hal baru dengan cepat.

“Jadi belajar itu ada skillnya juga. Jadi belajar itu ada tekniknya ya, itu membutuhkan skill juga dan teknik pembelajaran itu memang ada. Jadi kalau yang saya lihat sekarang di era new normal ini kan sebenarnya belum ada standar baku (misalnya) bagaimana perusahaan itu bertransaksi ya. Kan penerapannya beda-beda ya, ada yang modelnya dibuat shift, ada yang modelnya dibuat kayak tadi misalnya dari 5 hari, 3 hari kerja, 2 hari off (work from home),” jelasnya.

Baca Juga:  Pengantin Dihukum Push Up di Pelaminan, Ini Sebabnya

Yang terakhir adalah skill dalam menguasai teknologi digital, entah itu sosial media maupun perangkat-perangkat digital lainnya.

“Yang terakhir adalah bagaimana mengutilisasi kemampuan digital kita. Jadi pengetahuan tentang digital seperti penguasaan sosial media, terus penguasaan tools-tools yang sifatnya untuk lebih ke kayak media lah,” tambahnya.

New normal ini dinilai juga memiliki sejumlah aspek positif terhadap kehidupan. Seseorang dapat menjadi lebih bersyukur terhadap pekerjaan yang dimilikinya, di tengah banyaknya orang yang kehilangan pekerjaan atau orang dengan gaji yang dipotong. (Red)