Waduh.. Kasus DBD di Kota Tasikmalaya Terus Meningkat

JABARNEWS | TASIKMALAYA – Kasus wabah demam berdarah dengue (DBD) di Kota Tasik sejak beberapa bulan terakhir hingga Juni 2020 terus meningkat. Kasus tersebut telah menyebabkan 16 jiwa meninggal dunia.

“Jumlahnya telah mencapai 598 orang yang dan 16 orang penderitanya meninggal dunia,” ujar Suryaningsih mengatakan ujar Kepala Bidang Pencegahan Penanggulangan dan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Jawa Barat.

Ia mengatakan kasus DBD tersebut terjadi diseluruh wilayah Kota Tasikmalaya dan menyerang semua umur mulai dari balita, orang dewasa dan orang tua sehingga harus tetap diwaspadai.

“Seiring dengan curah hujan yang masih cukup tinggi sejak Bulan Mei kasus DBD di Kota Tasik terus meningkat. Selama Bulan Juni ini, jumlahnya mencapai 98 atau hampir seratus,” ujarnya.

Baca Juga:  Resmikan Bhayangkara Sartika Asih, Ridwan Kamil: Kita Masih Butuh 20 Rumah Sakit

Padahal kata dia, pihaknya telah mencatat akhir bulan Mei 2020 kemarin jumlahnya masih 500 dengan jumlah yang meningal sebanyak 8 kasus.

Suryaningsih mengatakan, dengan meningkatnya kasus DBD yang terjadi hampir di 69 Kelurahan yang berada di 10 Kecamatan tersebut, pihaknya terus melakukan upaya pencegahan dengan melakukan penyuluhan dan terud menggerakkan program satu rumah satu jumantik, dan gerqkan RW Siaga DBD di setiap perkampungan dengan melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) supaya nyamuk Aedes Aegypti tidak tumbuh dewasa.

Baca Juga:  Moeldoko Terpilih Jadi Ketua Umum di Kongres Luar Biasa Demokrat

“Namun selama ini masih banyak masyarakat yang tetap mengabaikan untuk pemberantasan sarang nyamuk (PSN) di lingkungannya,” kata dia.

Dari angka kasus sendiri lanjut Nining, Kasus DBD selama ini paling banyak di Kecamatan Kawalu dengan jumlah meningal dunia sebanyak 5 kasus, Cipedes 3 kasus meninggal, Purbaratu 2 kasus, Tawang 1 kasus, Cihideung 2 kasus, Bungursari 2 kasus, dan Indihiang 1 kasus termasuk kecamatan Cibeureum dan Tamansari 1 kasus.

Sementara itu , Kepala Dinas Kota Tasikmalaya, Uus Supangat mengatakan, masyarakatpun terus diimbau agar tetap meningkatkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) agar jentik nyamuk tidak tumbuh menjadi dewasa.

Guna pencegahan wabah DBD, kesadaran upaya kebersihkan lingkungan oleh masyarakat menjadi yang terpenting, masyarakat diminta agar tetap memelihara kebersihan lingkungan seperti menguras bak mandi, menutup lubang, menimbun dan membuang barang tak terpakai.,” ujarnya.

Baca Juga:  Soal Penerapan AKB Di Kota Cirebon, Begini Kondisi Sektor Transportasi

Pemerintah daerah ujar Uus, terus menggalakan PSN di setiap wilayah endemis, tetapi masyarakat pun harus tetap meningkatkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) agar jentik nyamuk Aedes Aegypti tidak tumbuh menjadi dewasa.

“Terutama pada masa pandemi Covid -19, masyarakat kan banyak dirumah, manfaatkan waktu yang ada untuk melakukan bersih bersih karena itu sebagai langkah yang harus dilakukan untuk mencegah wabah DBD,” paparnya. (Red)