Kabar Baik, Obyek Wisata Di Majalengka Akan Segara Dibuka Lagi

JABARNEWS | MAJALENGKA – Sektor parawisata di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, rencananya akan dibuka kembali setelah berakhirnya penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) proporsional berakhir pada 26 Juni 2020.

“Obyek wisata dibuka 27 Juni 2020, setelah PSBB proporsional berakhir,” kata Bupati Majalengka Karna Sobahi di Majalengka, Rabu (24/06/2020)

Ia meminta dengan adanya pembukaan obyek wisata tersebut agar Dinas Pariwisata dan Budaya (Parbud) Kabupaten Majalengka untuk segera berkoordinasi dengan para pengelola wisata.

Baca Juga:  Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa Dikabarkan Terpapar Covid-19

“Kami minta, setelah wisata Majalengka dibuka, para pelaku wisata menyesuaikan diri dengan Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) dan tetap menerapkan protokol kesehatan,” ujarnya.

Kemudian, objek wisata yang sudah beroprasi nantinya agar selalu menjaga kebersihan lingkungan wisata dan mematuhi protokol kesehatan.

“Caranya menyediakan tempat cuci tangan dan hand sanitizer serta lainnya sesuai aturan,” ujarnya.

Selain itu, menurut Karna, keputusan pembukaan kembali obyek wisata telah disahkan dalam rapat koordinasi penyelenggaraan usaha jasa pariwisata, aktivitas ekonomi kreatif dan pertunjukan seni budaya dalam jelang penerapan AKB.

Baca Juga:  DPRD Jabar: Tidak Pakai Masker Disuruh Push-Up

Kendati ada kesepakatan bersama dengan para pelaku usaha pariwisata, hotel, kuliner dan seni budaya, namun Karna tetap mengimbau agar mereka sepenuhnya menerapkan protokol kesehatan, terutama bagi para pengunjung dari luar daerah.

“Harus tetap memperhatikan protokol kesehatan, menyemprotkan disinfektan setiap empat jam sekali, menyiapkan tempat cuci tangan di pintu masuk, cek suhu tubuh dan lain-lainnya,” kata Karna.

Baca Juga:  Sempat Jadi Perdebatan, Apdesi Sukabumi Rencanakan Audiensi Ke Ridwam Kamil

Karna mengatakan dalam pembukaan sektor pariwisata pada pelaksanaannya nanti akan melibatkan unsur TNI-Polri.

Di mana aparat akan mensosialisasikan dan menegur secara humanis kepada para wisatawan yang dinilai melanggar protokol kesehatan.

“Misalnya yang tidak menggunakan masker pada saat mengunjungi obyek wisata tersebut, tentunya akan ditegur secara humanis,” ujarnya. (Red)