Bima Arya Klaim Stok Pangan di Kota Bogor Aman

JABARNEWS | BOGOR – Stok pangan di Kota Bogor terutama sembilan kebutuhan bahan pokok (sembako) yaitu beras, gula, minyak goreng, bawang merah dan bawang putih, telur, ikan, dan daging, di klaim masih aman selam pandemi.

“Sampai saat ini tidak ada keluhan dan tidak ada laporan untuk dilakukan bantuan pangan,” ujar Bima Arya, Wali Kota Bogor, Rabu (24/06/2020).

Ia memastikan, Pemerintah Kota Bogor memiliki Perusahaan Umum Daerah Pasar Pakuan Jaya (Perumda PPJ), yang mengelola 12 pasar di Kota Bogor dan terus memantau stok bahan pangan.

Baca Juga:  Jangan Lupa! Ini Waktu Terbaik Konsumsi Buah Saat Berpuasa

“Dari Perumda PPJ juga tidak ada laporan dan keluhan soal stok bahan pangan,” ujar Bima.

Berdasarkan data dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bogor, kebutuhan beras rata-rata untuk warga Kota Bogor sekitar 9.000 ton per bulan.

Sementara, lahan pertanian eksisting di Kota Bogor sektar 300.000 hektare dan hanya dapat memenuhi sekitar 10 persen kebutuhan warta, sehingga 90 persen kebutuhan pangan waga Kota Bogor dipasok dari Badan Urusan Logistik (Bulog) serta oleh distributor dari luar Kota Bogor.

Baca Juga:  Tumbangkan UAE, Peluang Timnas Indonesia Lolos Piala Asia U-17 Terbuka Lebar

Sebelumnya, menjelang Idul Fitri 1441 Hijriyah, Kementerian Perdagangan, melakukan operasi pasar gula pasir di Pasar Bogor, di Kota Bogor, pada Minggu (17/5), dengan menjual 12 ton gula pasir, guna menekan lonjakan harga gula.

Saat itu, harga gula pasir eceran sekitar Rp19.000 per kg, dan bahkan adayang menjual sampai Rp20.000 per kg. Padahal, harga eceran tertinggi (HET) gula pasir yang ditetapkan pemerintah adalah Rp12.500 per kg.

Baca Juga:  Kabar Gembira untuk Pelanggan PLN, Simak Ya

Bahkan, Menteri Perdagangan, Agus Suparmanto, saat itu, meninjau langsung pelaksanaan operasi pasar gula di Pasar Bogor. Agus Suparmanto mengatakan, Kementerian Perdagangan melakukan operasi pasar disejumlah daerah untuk menekan dan menstabilkan harga gula pasir ecaran di pasar, menjelang lebaran.

Pada kesempatan tersebut, Agus Suparmanto mengingatkan masyarakat, untuk segera melapor ke Kementerian Perdagangan jika menemukan adanya agen, sub-agen, maupun pedagang yang menjual gula pasir dengan harga tinggi. (Red)