Takut Bawa Oleh-oleh Corona, Perantau Harus Lakukan Hal Berikut

JABARNEWS | GARUT – Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Garut mengeluarkan protokol bagi warganya yang baru pulang dari luar daerah.

Protokol ini juga berlaku untuk para pendatang dari luar daerah yang datang ke Kabupaten Garut, Jawa Barat. Terutama bagi mereka yang baru saja bepergian atau perantau yang baru pulang kampung dari zona merah atau daerah yang sudah terpapar corona.

Humas Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Garut Yeni Yunita menyatakan lima warga Garut yang dibantu pemulangannya dari Papua telah menjalani tes cepat dan tes usap, kemudian wajib menjalani isolasi mandiri untuk menghindari penyebaran wabah COVID-19 di kampungnya.

Baca Juga:  Kepada Pengacaranya yang Baru, Iqlima Kim Curhat Dirayu Razman Arif untuk Jadi Istri ke-8

“Pastinya mereka wajib isolasi mandiri,” kata Humas Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Garut Yeni Yunita di Garut, Rabu (24/6/2020).

Ia menuturkan Pemkab Garut melalui Dinas Sosial telah membantu proses pemulangan lima warga Garut yang terlantar di Papua karena terdampak wabah COVID-19.

Baca Juga:  Ini Penampakan Mobil Rantis Maung Buatan PT Pindad

Mereka warga Kecamatan Cigedug dan Cisurupan. Setibanya di Garut langsung mendapatkan penanganan medis seperti menjalani tes cepat, lalu tes usap untuk mendeteksi terjangkit COVID-19 atau tidak.

“Mereka sudah tes cepat, hasilnya non reaktif, kemarin (Selasa) pulang ke Garut tes usap di Labkesda hasilnya belum keluar,” katanya.

Sebelumnya Pemkab Garut mendapatkan laporan warga Garut di Papua yang ingin pulang ke kampung halamannya, tetapi tidak bisa pulang menggunakan pesawat karena diberlakukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

Baca Juga:  Inilah Sederet Kebiasaan Baik yang Terbentuk Karena Virus Corona

Akhirnya seluruh warga itu bertahan di Papua tanpa bekerja, hingga akhirnya biaya untuk perjalanan ke Garut habis digunakan untuk biaya hidup selama di Papua hingga akhirnya mendapatkan bantuan pemulangan oleh Pemkab Garut.

Selain lima orang itu, pada Jumat (26/6) malam rencana ada beberapa orang lagi yang akan dibantu pemulangannya dari Papua oleh Pemkab Garut. (Red)