Heroik.. Nelayan Aceh Selamatkan Pengungsi Rohingya Nyaris Tenggelam

JABARNEWS | BANDA ACEH – Tiga nelayan asal Kecamatan Senuddon, Kabupaten Aceh Utara, dilaporkan menyelamatkan puluhan warga Warga Negara Asing (WNA) Rohingya, Myanmar, yang terkatung-katung di perairan laut Aceh Utara karena kapal motor yang ditumpangi rusak.

Keterangan yang dihimpun kepolisian setempat mengungkapkan bahwa kapal motor yang membawa 94 orang etnis Rohingya “nyaris tenggelam”.

Kapolres Aceh Utara AKBP Tri Hadiyanto melalui Kapolsek Seunuddon, M Jamil di Aceh Utara, membenarkan informasi adanya warga negara asing yang diselamatkan oleh nelayan Aceh.

Baca Juga:  Selain Stres, Korban Investasi Bodong Cianjur Serangan Jantung Hingga Meninggal

“Kejadian tersebut berawal di mana saat itu KM Nelayan 2017.811 dengan tiga orang nelayan di dalamnya melihat kapal pengangkut barang yang ditumpangi warga negara asing pada Senin 21 Juni 2020 sekira pukul 18.30 WIB,” ujar M Jamil, Rabu (25/06/2020)

Diketahui dalam perjalanan, kapal nelayan yang membawa warga Rohingya itu mengalami kerusakan, sebelum kemudian dibantu oleh tim kepolisian dan TNI setempat, kata kepolisian.

Baca Juga:  Link Live Streaming Timnas Indonesia vs Tahilan Semifinal SEA Games 2022

“Laporannya boat yang membantu warga Rohingya juga alami kerusakan mesin sekitar 4 mil di atas pantai Seunuddon, Kabupaten Aceh Utara,” kata M Hasan.

Saat ini pihaknya bersama Muspika Seunuddon dan unsur TNI/Polri dan BBPD Aceh Utara serta masyarakat setempat sedang melakukan koordinasi terkait langkah yang akan diambil pihaknya untuk memberi pertolongan kepada para korban.

Seperti diketahui sejak kekerasan marak di negara bagian Rakhine, Agustus 2017 lalu, diperkirakan 700.000 Rohingya mengungsi dan sebagian besar melintasi perbatasan darat ke Bangladesh.

Baca Juga:  PSBB Bandung Raya Mulai Efektif 22 April

Pemerintah Myanmar dikecam dunia internasional karena dituduh menyerang warga sipil Rohingya, namun mereka menegaskan operasi ditujukan pada militan Rohingya yang menyerang pos-pos polisi dan militer Myanmar.

Orang Rohingya tidak diakui sebagai warga negara Myanmar karena dianggap merupakan pendatang gelap walau sudah tinggal lama di Myanmar. (Red)