Buwas: 100 Karyawan Bulog Diduga Terlibat Jaringan Mafia Beras

JABARNEWS | JAKARTA – Direktur Utama Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) Budi Waseso menelusuri karyawannya yang terlibat dalam mafia penyaluran bahan pokok. Hasil evaluasi menunjukkan sebanyak 100 karyawan diduga terlibat jaringan mafia beras.

“Ini orang yang sulit diubah. Berpikir sudah luar biasa, justru ini bagian dari mafia yang ada di internal Bulog,” kata sosok yang karib disapa Buwas ini saat rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat di Jakarta, Kamis (25/6/2020).

Baca Juga:  Prajurit TNI Bantu Buat Saluran Air

Meski begitu, Buwas tidak mau gegabah menindak karyawan yang diduga terlibat mafia tersebut. Saat ini, Buwas tengah berkoordinasi dengan para penegak hukum untuk mendalami dan memperkuat bukti-bukti.

Baca Juga:  Soal Pemutaran Film G30/S PKI, Mahfud MD: Tak Ada yang Larang

“Perusahaan sudah terbebani manusia itu, jadi dibersihkan, kalau tidak jadi penyakit menular,” kata dia.

Buwas mengatakan telah memantau kinerja perusahaan selama setahun terakhir. Salah satu hasil pemantauannya terkait kualitas beras perusahaan yang buruk. Misalnya, aduan beras bantuan sosial (bansos) yang berkutu dan tak layak konsumsi.

Baca Juga:  Wah! Hasil Survei IPI Sebut Ganjar Beralih ke Prabowo-Gibran

Hal itu langsung diselidiki dan ditemukan bahwa ada beras yang berkualitas buruk yang dikemas dalam kantong Bulog. Padahal, menurut Buwas, beras tersebut bukan beras Bulog, melainkan beras yang dipasok dalam kemasan berlogo perusahaan. (Red)