Jelang Harganas ke-27, Ini yang Dilakukan DPPKB Purwakarta

JABARNEWS | PURWAKARTA – Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Purwakarta bekerjasama dengan Dinas Kesehatan dan Klinik Swasta di Purwakarta, mengadakan pelayanan KB Metode Operasi Pria (MOP) atau Vasektomi di Klinik Wijaya Kusumah, pada Sabtu (27/6/2020).

Sekretaris DPPKB Kabupaten Purwakarta, Alit Sukandi, mengatakan, bahwa kegiatan ini dalam rangka mewujudkan pelayanan KB gratis kepada masyarakat yang merupakan rangkaian kegiatan pelayanan kontrasepsi 1 Juta aseptor dalam rangka memperingati Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-27.

“Ini bentuk komitmen mewujudkan pelayanan gratis kepada masyarakat khususnya soal KB. Tadi ada sebanyak 15 aseptor yang melakukan MOP yang berasal dari Kecamatan Purwakarta, Kecamatan Bungursari, Kecamatan Kiarapedes dan Kecamatan Pasawahan,” ungkap Alit didampingi Kabid KB Idi Junaedi, MM dan Kasi Jaminan Pelayanan Deny Yudia di klinik Wijaya Kusumah.

Baca Juga:  Cegah Prasangka Buruk, Dedi Mulyadi Usulkan Ini kepada PLN

Menurut Alit, MOP atau vasektomi bukanlah sebuah bentuk pengebirian. Ia juga menegaskan bahwa vasektomi tak akan berpengaruh pada hasrat ataupun kemampuan seks para akseptor.

“Sekarang itu vasektomi orang merasa seperti dikebiri sehingga hilang daya seks dan libido. Padahal itu tidak. Justru (hasrat seks) bertambah. Ini kita kampanyekan,” katanya.

Dijelaskannya, Vasektomi adalah metode operasi kecil berupa pemotongan atau pengikatan vas deferens (saluran sperma) dengan tujuan agar sperma yang diproduksi oleh testis tidak tersalurkan keluar saat terjadi ejakulasi.

Baca Juga:  Sosialisasikan Protokol Kesehatan, Polisi di Cimahi Patroli Jalan Kaki

Dengan begitu, sambung Alit pasangan suami istri dapat berhubungan intim tanpa khawatir terjadinya pembuahan pada sel telur ataupun kehamilan.

“Jadi vasektomi itu tanpa pisau, cuma jarum masuk sedikit dan diikat saluran spermanya. Kalau sudah nanti spermanya tidak keluar lagi, tetapi cairan yang keluar. Tidak mengurangi hasrat (seks), malah bertambah,” terangnya.

Mitos MOP seperti dapat menyebabkan impoten, nafsu seks menjadi berkurang, dan lainnya, Alit menegaskan bahwa seluruh mitos tersebut tidak benar, justru program KB sangat besar manfaatnya untuk membentuk keluarga yang sejahtera.

“Program KB bisa menjadikan keluarga sejahtera. Tentu akan beda, keluarga yang mengurus anak dua dengan yang harus mengurus anak dengan jumlah lebih banyak,” imbuhnya.

Baca Juga:  Wujud Syukur Peringatan HPN, PWI Ciamis Bagikan Nasi Kepada Masyarakat

Alit menambahkan, Syarat menjadi akseptor KB jenis MOP ini minimal anaknya dua dan usia anak terakhir lebih dari 5 tahun. Selain itu, pasien harus benar-benar tidak menginginkan anak lagi dan sudah mantap melakukannya.

“Untuk masyarakat yang ingin mendapatkan pelayanan MOP secara gratis ini, masyarakat bisa menghubungi penyuluh KB Desa, serta bisa menghubungi kader KB yang ada di wilayah masing-masing. Ataupun bisa langsung datang ke kantor DPPKB di Jalan Purnawarman Barat, Kelurahan Sindangkasih, Purwakarta,” Pungkasnya. (Gin)