Waspada! Berikut Ini Tempat-tempat Rawan Penularan Covid-19

JABARNEWS | JAKARTA – Tempat yang menjadi berkumpulnya banyak orang dalam waktu yang lama, dinilai sangat bersiko terhadap penuluran Covid-19 dari orang ke orang.

“Tempat dimana orang bertemu, berkumpul dengan waktu yang cukup lama. Misalnya di kantor,” kata Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto di Graha BNPB Jakarta, Minggu (28/06/2020)

Dengan demikian Ia berpesan agar sektor perkantoran untu memperhatikan pengaturan tempat kerja dan waktu kerja karyawan agar protokol kesehatan jaga jarak bisa dilaksanakan.

“Pastikan tetap menggunakan masker dengan benar walaupun di kantor,” kata Yurianto.

Baca Juga:  Tangani Covid-19, Realisasi Anggaran di Jabar Sudah Capai Rp204,5 miliar

Selain perkantoran, salah satu tempat yang paling rawan terjadinya penularan virus corona baru adalah di pasar tradisional. Yurianto mengingatkan kepada Gugus Tugas Penanganan COVID-19 di daerah melakukan pengaturan operasional pasar agar semua pengunjung dan penjual bisa sama-sama menjalankan protokol kesehatan.

Tempat lain yang juga rawan terjadi penularan adalah tempat makan, khususnya di rumah makan daerah perkantoran, karena banyak dikunjungi oleh karyawan pada jam makan siang secara bersamaan.

Baca Juga:  Oknum Kepsek dan Guru SMP Terjaring OTT

Yurianto meminta masyarakat harus mewaspadai hal tersebut dan sebisa mungkin agar tetap aman dan tidak tertular virus corona baru tersebut. Hal yang sebenarnya dikhawatirkan oleh Yurianto adalah di saat para pekerja tersebut pulang membawa virus dan bisa menularkan kepada anggota keluarga di rumah yang berisiko tinggi.

“Ingat apabila yang aktif bekerja kemudian terinfeksi, pulang ke rumah, di tengah keluarga sangat mungkin kontak dengan anggota keluarga, dengan anak, saudara, orang tua yang akan sangat memungkinkan terjadinya penularan,” jelas Yurianto.

Baca Juga:  Waspada Nama Kalian Dimasukan Anggota Parpol, Cek Sekarang Juga di Sini!

Yurianto mengungkapkan bahwa masih tingginya penambahan kasus positif COVID-19 setiap harinya menggambarkan ketidakdisiplinan dan ketidakpatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan.

“Artinya masih ada orang yang sakit, orang yang positif COVID-19, tapi tidak isolasi diri dengan baik. Masih ada kontak tracing yang dirawat belum bisa diperiksa di laboratoriumnya, dan belum bisa isolasi diri dengan baik. Masih ada kelompok rentan yang tertular karena tidak patuh menjaga jarak, tidak menggunakan masker, dan tidak cuci tangan,” kata Yurianto. (Red)