Bersiap, Pedagang Hewan Kurban di Kota Bekasi Akan Jalani Rapid Test

JABARNEWS | PURWAKARTA – Para pedagang hewan kurban Idul Adha 1441 Hijriah di Kota Bekasi akan disisir guna dilakukan rapid test untuk mengantisipasi penularan Covid-19.

Wakil Wali Kota Bekasi Tri Adhianto Tjahjono mengatakan pihaknnya telah menyiagakan petugas kesehatan untuk menyisir lapak pedagang hewan kurban yang ada di Kota Bekasi.

“Kita akan melakukan ‘rapid test’ (tes cepat) COVID-19 kepada para pedagang hewan kurban yang ada di Kota Bekasi,” kata Wakil Wali Kota Bekasi Tri Adhianto Tjahjono di Bekasi, Senin (29/06/2020).

Ia memastikan melalui jaringan RW Siaga pihaknya melakukan pemantauan kepada pedagang serta hewan kurban yang masuk ke wilayahnya.

Baca Juga:  Doni Monardo: 'Vaksin' Terbaik saat Ini adalah 3M

“Setelah mendapat laporan dari RW-RW Siaga kita langsung terjunkan petugas kesehatan yang kita miliki. Jadi pemeriksaan kesehatan ini kita mulai dari proses mereka, yaitu pedagang dan hewan kurban yang datang,” katanya.

Pihaknya bahkan akan mengawasi secara ketat para pedagang yang berasal dari wilayah zona merah penyebaran COVID-19 selama berada di Kota Bekasi.

“Kalau untuk hewannya tentu yang kita khawatirkan adalah penyakit antraks. Kemudian yang datang, baik pedagang maupun pengantar hewannya, jika dia datang dari zona merah COVID-19, maka kita awasi ekstra ketat,” katanya.

Baca Juga:  Keren, Pasutri Tenaga Honorer Ini Raup Penghasilan dari Tutut Saat Pandemi

Jika saat pengecekan terdapat pedagang yang terindikasi COVID-19 berdasarkan gejala kesehatan, kata dia, tim medis segera melakukan tes cepat dan penanganan lebih lanjut.

“Kita masih punya alat rapid test untuk digunakan secara gratis bagi seluruh warga masyarakat yang akan hadir di Kota Bekasi,” katanya.

Sementara terkait pendistribusian daging hewan kurban, Tri memastikan tetap dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan COVID-19 yakni menjaga jarak serta menghindari kerumunan.

Baca Juga:  Putuskan Jadi Mualaf, DJ Cantik Ini Dikabarkan Jalani Kedekatan Dengan Sule

“Warga yang memotong hewan kurban juga dilakukan thermo gun (cek suhu tubuh) dan tetap terapkan physical distancing,” katanya.

Dia juga meminta segenap panitia pemotongan hewan kurban mulai memikirkan konsep pendistribusian daging kurban agar sesuai prosedur protokol kesehatan.

“Yang paling bahaya yakni adanya kerumunan massa ketika pendistribusian daging kurban di masjid-masjid. Kita berharap ini diubah pembagiannya, tidak masyarakat yang datang tapi diantar ke rumah, jadi panitia yang datang ke warga,” demikian Tri Adhianto Tjahjono. (Red)