Pandemi Covid-19, Angka Ibu Hamil di Purwakarta Menurun, Kok Bisa?

JABARNEWS | PURWAKARTA – Pada momentun Harganas tahun 2020, Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika mengapresiasi kinerja Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Purwakarta yang turut menyukseskan pelayanan sejuta akseptor yang digagas Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).

“Pada Hari Keluarga Nasional (Harganas) kemarin target Purwakarta adalah 11.000 akseptor. Untuk itu, pelayanan KB gratis serentak dilaksanakan di 20 Puskesmas,” ungkap Ambu Anne, panggilan akrab bupati, dalam keterangan tertulisnya, Selasa (30/6/2020).

Yang istimewa pada peringatan Harganas kemarin, sambung Anne, selama masa Pandemi COVID-19 dan pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) jumlah angka kehamilan di Purwakarta tidak mengalami kenaikan.

“Bahkan jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya, justru angka kehamilan tahun ini lebih sedikit. Artinya, masyarakat Purwakarta ini cerdas dan memahami kondisi saat pandemi seperti sekarang ini,” papar Ambu Anne.

Baca Juga:  Pemerintah Lakukan Tes SWAB di Stasiun KA Bogor

Terpisah Kepala DPPKB Nurhidayat, menyebutkan, bila melihat data statistik pada Januari 2020 tercatat ada 7.200 kehamilan. Sedangkan pada akhir Mei 2020 kemarin angka kehamilan hanya mencapai 6.800 atau ada selisih 400.

“Kalau melihat angka seperti ini, artinya antara tingkat kematian dan kelahiran balance (seimbang). Atau ada juga yang migrasi. Tapi yang pasti ramai isu baby boom di luar sana tak berlaku di Purwakarta,” ungkap Nurhidayat.

Mengapa demikian, Kata Nurhidayat, karena program KB di masyarakat menunjukkan hasilnya.

“Banyak yang menggunakan IUD yang massanya hingga 8 tahun dan juga implan yabg massanya hingga 3 tahun. Jadi saat pandemi tidak berpengaruh terhadap angka kehamilan,” ungkapnya.

Selain itu, lanjut Nurhidayat, seluruh kader KB dipastikan selalu membawa kondom dan pil untuk diantarkan ke rumah-rumah akseptor.

Baca Juga:  Ternyata Ada Dampak Negatif Nonton Situs Film Gratis

Pada pelayanan sejuta aseptor, sambung dia, proses pemasangan alat kotrasepsi tetap dilakukan sesuai dengan protokol kesehatan. Yang mana setiap peserta apsektor diwajibkan mencuci tangan pakai sabun terlebih dahulu yang sudah disiapkan, dilakukan pemeriksaan kondisi tubuh, memakai masker dan tetap menjaga jarak tempat duduk antara peserta yang satu dengan peserta yang lainnya saat menunggu antrian.

“Sebelum melakukan pemasangan kontrasepsi, pihak puskesmas ataupun bidan melakukan pemeriksaan secara umum terhadap ibu-ibu peserta apsektor dan ditimbang, selanjutnya setiap peserta diberikan edukasi dan konseling. Tentunya dengan memperhatikan protokol kesehatan. Sehingga angka kehamilan bisa terus terpantau,” ucapnya.

Terkait Harganas, Nurhidayat berharap dapat menjadi cerminan implementasi delapan fungsi keluarga.

“Harganas tahun 2020 ini mengusung tema, Dengan Cara Baru dan Semangat Baru Hadir di Dalam Keluargamu. Yakni, agama, kasih sayang, perlindungan, sosial budaya, reproduksi, sosialisasi dan pendidikan, ekonomi, serta pembinaan lingkungan,” ucapnya.

Baca Juga:  Kapolres Sergai: PT Lubuk Naga Tidak Dapat Perlihatkan Izinnya

Semetara, Rina, Wanita 26 tahun ini menuturkan, adanya kegiatan KB ini tentunya sangat membantu bagi dirinya dan ibu-ibu lainnya di Kabupaten ini, karena jika pemasangan alat kontrasepsi ini dilakukan di rumah sakit atau di klinik tentunya akan memakan biaya yang cukup besar.

“Dengan adanya program ini tentunya sangat membantu sekali. Apalagi saat ini kita masih dalam kondisi pandemi Covid-19, tentunya banyak ibu-ibu rumah tangga yang mengalami kesulitan ekonominya. Saya ucapkan terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Purwakarta dan DPPKB Kabupaten Purwakarta yang telah menyajikan kegiatan KB gratis ini dan sekali lagi kegiatan ini sangat membantu bagi saya dan keluarga saya,” singkatnya. (Gin)