Waspada! Belum Usai Covid-19, Kini Muncul Lagi G4, Virus Apa Lagi Sih?

JABARNEWS | BANDUNG – Pandemi virus corona (Covid-19) nyatanya belum usai, bahkan laju penambahan pasien positif Covid-19 terus bertambah. Namun sayangnya, di tengah penambahan kasus corona, kini dunia kembali digemparkan dengan adanya pemberitaan terkait virus baru.

Para ilmuwan di China menemukan virus baru yang potensial memicu pandemi. Virus tersebut muncul belakangan ini dan dibawa oleh babi, tetapi bisa menginfeksi manusia. Dikhawatirkan, virus tersebut bisa bermutasi sehingga bisa menular dengan mudah dari orang ke orang. Jika itu terjadi, maka pandemi global bisa terjadi.

Meski dikatakan belum akan jadi masalah dalam waktu dekat, virus ini perlu dipantau dengan ketat. Imunitas manusia terhadap virus yang masih baru ini diyakini masih sedikit atau bahkan tidak ada.

Baca Juga:  Haji 2020 Batal, Uang Jamaah Bisa Dikembalikan, Ini Skemanya

Virus yang oleh para ilmuwan disebut G4 EA H1N1 tersebut bisa tumbuh dan menggandakan diri di sel-sel saluran napas manusia. Ilmuwan menemukan bukti infeksi baru-baru ini berawal pada orang-orang yang bekerja di industri dan rumah potong babi di China.

“Saat ini kita teralihkan oleh virus Corona dan memang demikian. Tapi kita tidak boleh abai dengan virus baru yang potensial berbahaya,” kata Prof Kin-Chow Chang dari Nottingham University, dikutip dari BBC, Selasa (30/6/2020).

Walau belum akan menjadi ancaman dalam waktu dekat, virus yang menginfeksi babi ini jadi perhatian para ahli karena diyakini bisa menular ke manusia. Diyakini pula, manusia belum punya imunitas atau kekebalan terhadap virus G4.

Baca Juga:  PT Aquafarm Nusantara Bantu Alat Kesehatan dan Makanan Lansia

Virus ini ditemukan antara tahun 2011-2018, para ilmuwan dari China Agricultural University (CAU) menganalisis hampir 30 ribu swab hidung yang diambil dari babi di rumah pemotongan. Dari pemeriksaan tersebut, para ilmuwan berhasil mengisolasi 179 virus flu babi.

Mayoritas di antaranya adalah virus G4 atau salah satu dari 5 strain G lainnya.

“Virus G4 menunjukkan peningkatan tajam sejak 2016 dan merupakan genotip predominan yang beredar pada babi yang terdeteksi di sedikitnya 10 provinsi,” tulis para ilmuwan dalam laporannya di jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences, dikutip dari Sciencemag.

Baca Juga:  Ini Tarif Tes PCR yang Ditetapkan Pemerintah

Hasil eksperimen menunjukkan virus G4 sangat menular, bereplikasi pada sel-sel manusia dan menyebabkan gejala yang lebih serius pada ferret dibanding virus lain. Kekebalan terhadap flu pada umumnya tidak memberikan perlindungan terhadap virus ini.

Tes antibodi yang dilakukan menunjukkan 10,4 persen pekerja di industri babi telah terinfeksi. Tes tersebut juga menunjukkan bahwa 4,4 persen dari populasi umum sudah terpapar.

Meski virus baru ini sudah menular dari binatang ke manusia, hingga saat ini belum ditemukan bukti penularan dari orang ke orang. (Red)