Pecinta Ikan Hias Harus Baca Info Ini!

JABARNEWS | BANDUNG – Memelihara hewan memang bisa dijadikan satu hobi yang baik. Bahkan, memelihara hewan bisa membawa sejumlah dampak positif. Entah itu memelihara anjing, kucing, atau memelihara ikan hias di akuarium.

Tetapi hati-hati, jangan terlalu memberikan perhatian lebih pada hewan peliharaan, terutama ikan hias. Karena ada anggapan yang beredar di masyarakat, jika kita memberikan perhatian lebih pada ikan hias sampai mengalahkan perhatian pada diri sendiri bisa menjadi gejala gangguan kejiwaan. Mitos atau fakta ya?

Baca Juga:  Simak Baik-baik, Ini Kabar Gembira untuk Penerima PKH

“Ini hal yang menarik. Ini fakta. Karena ini sama seperti addict pada sesuatu hal apapun. Addict pada game, ikan hias, addict pada permainan,” ujar spesialis kesehatan jiwa, Dr. dr. Fidiansjah, Sp.KJ., MPH, dalam tayangan Hidup Sehat di tvOne, Selasa (30/6/2020).

Fidiansjah turut memperingatkan bahwa hal tersebut merupakan fakta yang harus diperhatikan semua orang yang memiliki hobi. Jangan sampai, hobinya tersebut membuat dia jadi ketergantungan.

Baca Juga:  Tertangkap Basah Bolos Sekolah Pelajar di Ciamis Digondol Satpol PP

“Ini fakta yang harus dihati-hatikan oleh setiap orang yang memiliki hobi terhadap situasi yang membuat dia jadi ketergantungan. Bahkan meningkat lagi pada harga yang lebih mahal, dan bahkan sampai berbohong, itu sudah bahaya,” kata dia memperingatkan.

Namun jangan khawatir, jika dilakukan dengan wajar, hobi memelihara atau mengoleksi ikan hias juga bisa memberikan manfaat menakjubkan. Salah satunya, memandangi ikan ternyata bisa mengatasi hipertensi dan mudah marah.

Baca Juga:  Kecewa Kinerja Para Menteri, Jokowi Ancam Reshuffle

“Jadi, ketika manusia mendapatkan cara untuk dapat menenangkan hatinya. Maka imbas terhadap gangguan yang dialami pada fisiknya pun ikut terbantu,” lanjut dia.

Bahkan, menurut Fidiansjah, memelihara ikan di akuarium juga bisa menjadi terapi. Bukan hanya untuk orang yang sehat, tetapi juga berlaku untuk orang sakit.

“Animal asssisted therapy namanya, terapi dengan menggunakan hewan,” tutur Fidiansjah. (Red)