Pedagang Tak Mau Tes Corona, Ada Yang Bilang: Pasarnya Ditutup Saja

JABARNEWS | JAKARTA – Pemerintah perlu menindak tegas bagi para pedagang pasar tradisional yang tidak mau melakukan tes cepat dan tes usap guna mencegah penyebaran COVID-19.

Pengamat kebijakan publik dari Universitas Indonesia (UI) Roy Valiant Salomo menilai langkah tegas perlu dilakukan pemerintah terutama saat tenaga kesehatan ingin memeriksa para pedagang di pasar tradisional.

“Kalau tidak mau dicek atau diperiksa lebih baik pasarnya ditutup saja,” kata Roy Valiant Salomo, di Jakarta, Rabu (01/07/2020).

Baca Juga:  Banyak Tangani Kasus Kekerasan Anak, Polresta Cirebon Terima Penghargaan dari KPA

Apalagi, kata dia, masih ada ditemukan pedagang yang menolak dan mengusir tenaga medis yang ingin melakukan tes COVID-19.

Jika tidak ada tindakan tegas dilakukan oleh pemerintah maka dikhawatirkan pasar tradisional bisa menjadi sarang penularan baru di Tanah Air.

Baca Juga:  Izin Belum Lengkap, Pollux Technopolis Gencar Beriklan

“Kalau tidak mau dites tinggal menunggu waktu saja sudah pasti jadi sarang penularan,” ujarnya.

Meskipun demikian, ia menilai adanya penolakan dari masyarakat terutama para pedagang untuk dilakukan tes COVID-19 bisa disebabkan oleh beberapa hal di antaranya sosialisasi tentang bahaya atau ancaman penyakit tersebut belum begitu tersentuh ke masyarakat.

Selain itu, hal tersebut juga bisa terjadi karena pemerintah dianggap terlalu kompromi dengan masyarakat dalam mengatasi COVID-19 sehingga kurang tegas.

Baca Juga:  Video Viral di Media Sosial: Munas HIPMI di Solo Ricuh, Peserta Baku Hantam

“Pemerintah memang kasihan sama rakyatnya tapi harus ada juga sebuah prosedur aman yang harus dijalankan,” katanya.

Terakhir ia mengingatkan sebelum melakukan tindakan yang tegas, pihak-pihak terkait perlu melakukan sosialisasi dengan cara persuasif kepada masyarakat sehingga dapat diterima. (Red)