Viral, Sendal Jepit dan Segelas Air Putih Jadi Mahar Pernikahan

JABARNEWS | BANDUNG – Iwan Firman Wahyudi alias Yudi mendadak viral. Pria sederhana itu adalah warga Desa Braim, Kecamatan Praya Tengah, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat.

Lelaki kelahiran 26 November 1996 tersebut menikahi wanita cantik, Helmi Susanti, dengan mahar sepasang sandal jepit dan segelas air putih. Pernikahan berlangsung pukul 20.00 Wita, atau usai salat Isya, Jumat (3/7) di kediaman mempelai laki-laki. Akad nikah dihadiri sekitar 50 orang warga sekitar.

“Saat ijab kabul, tiga kali salah dan tiga kali saya ulangi,” kata Yudi saat ditemui Lombok Post di kediamannya, Sabtu (4/7) dilansir dari laman fajar.co.id.

Baca Juga:  Presiden Teken PP, Pelapor Tindak Korupsi Dihadihi Uang Rp. 200 Juta

Dia melanjutkan, pengulangan ijab kabul itu lantaran kesalahan mengucapkan mahar. Seharusnya mengucapkan sandal jepit dan segelas air putih dibayar tunai, tetapi yang keluar dari mulut Yudi malah seperangkat alat salat dibayar tunai.

“Karena mahar ini, bukan permintaan saya. Melainkan istri saya,” ujar Yudi, didampingi istrinya yang ayu itu.

Awalnya dari pihak orang tua perempuan, meminta Yudi menyediakan mahar Rp 40 juta. Namun jumlah itu dirasa berat. Sehingga Helmi pun meminta maskawin yang sederhana saja. Sebuah sandal jepit merek Skyway. Harganya Rp10 ribu. Dibeli di salah satu toko di dekat rumah Yudi.

Baca Juga:  Sekda Kota Bogor Segera Diganti, Dedie A Rachim: Cari Figur Terbaik

“Itu jadi mas kawin saya,” tutur Helmi sembari tertawa. Perempuan kelahiran 14 Januari 2000 itu mengaku sangat bahagia dengan hal itu.

Apalagi dibarengi dengan segelas air putih. Helmi mengatakan, begitu selesai akad nikah, air putih langsung diminum. Hingga mereka resmi menjadi suami dan istri. Hubungan mereka berawal dari perkenalan di Facebook beberapa bulan yang lalu. Ketemu dan pacaran selama dua minggu.

Baca Juga:  Menteri Eko: Pendamping Desa Harus Jadi Penggerak Pembangunan Desa

Setelah itu, mereka memutuskan membangun rumah tangga. Kini, sandal jepit dipampang di tembok rumah Yudi. Bagi mereka berdua, sandal jepit itu tidak boleh dipakai, kapan pun dan oleh siapa pun. Sandal jepit spesial itu akan dijadikan cerita dan catatan sejarah bagi anak dan cucu mereka kelak bahwa pernikahan tidak selamanya memberatkan, menyulitkan atau menyusahkan. (Red)