Keramik Plered Memiliki Daya Tarik Tersendiri, Begini Filosifinya

JABARNEWS | PURWAKARTA – Kecamatan Plered sudah lama dikenal sebagai daerah penghasil keramik. Berbagai bentuk dan ukuran keramik dibuat. Mulai dari yang kecil, sedang, hingga berukuran besar dengan aneka desain.

Di Kecamatan Plered, kegiatan pembuatan keramik bukan hanya menjadi budaya turun-temurun, tetapi sudah menjadi mata pencaharian masyarakat sehari-hari.

Sekadar diketahui, keramik yang dihasilkan para pengrajin di Plered, biasanya dijual ke beberapa kota lain, termasuk Jakarta. Sebagian bahkan menembus pasar ekspor ke sejumlah negara di daratan Tiongkok, maupun Eropa, seperti Belanda dan Rusia.

Menurut Candra (30), salah satu pengrajin keramik Plered, dari setiap gerabah ataupun kerajinan yang dibuat para pengrajin di Kecamatan Plered ini terkandung pesan para karuhun (leluhur) soal nilai kebijaksanaan.

Baca Juga:  Pemungutan Suara Pilkada 2020 Dilaksanakan 9 Desember

Melalui nilai-nilai pilosifis itu, lanjut dia, yang menjadi daya tarik tersendiri bagi pecinta keramik mancanegara terhadap seni gerabah atau keramik di Plered ini.

“Pada dasarnya para pengrajin keramik ini mengolah empat unsur alam, yakni tanah, api, air dan angin. Keempat unsur itu menyatu dalam sebuah keramik. Ketika kami mengolah tanah dengan sentuhan-sentuhan tangan, secara tidak disadari telah digiring pada sebuah pemaknaan akan hakikat dari mana kita berasal dan mau kemana kita pergi,” ungkap Candra, saat ditemui di Purwakarta, Minggu (5/7/2020).

Baca Juga:  Kemensos Bagikan Sembako kepada Karyawan Hotel di Bandung

Hakikatnya manusia, sambung dia, berasal dari tanah dan hidup pun di atas tanah dan mati juga dikubur di dalam tanah. Sehingga tanah memiliki peran cukup dominan siklus kehidupan.

“Memaknai tanah dengan benar, maka dengan sendirinya akan mengikis sifat-sifat sombong. Kesombongan itulah yang menjadi biang keladi munculnya keserakahan, pengrusakan serta hilangnya manusia dari kemanusiaannya,” katanya.

Dijelaskannya, rasa menjadi dominan ketika para pengrajin menyentuh tanah liat dan diolah menjadi sebuah karya seni. Ketika rasa cinta itu menjadi motivasi, maka produk yang dihasilkan pun akan diterima oleh rasa pula.

“Sehingga keramik plered memberikan sentuhan-sentuhan cinta kepada siapa pun. Pesan cinta itu yang harus tetap disampaikan melalui warna dan goresan tangan sebuah keramik,” paparnya.

Baca Juga:  Setelah Nakes, Pedagang Pasar Jadi Prioritas Vaksinasi Covid-19

Akhir-akhir ini jenis keramik yang paling diminati, yakni pot bunga. Modelnya yang diminta bukan seperti pot bunga pada umumnya. Melainkan lebih berpola, yakni menyerupai cekungan setengah lingkaran

“Kini banyak masyarakat yang tengah mencari pot bunga dari keramik yang jenisnya beragam dan menarik. Jadi saat ini para pengrajin mulai memproduksi pot bunga,” ungkapnya.

Untuk diketahui, kalangan masyarakat Purwakarta ataupun di luar Purwakarta, kwalitas kerajinan keramik asal Plered ini sangat populer. Pasalnya, dianggap memiliki kualitas yang lebih baik dibanding dari daerah lain. (Gin)