UMKM Jadi Prioritas Pemulihan Ekonomi Nasional, Begini Peran Pemerintah

JABARNEWS | JAKARTA – Pemerintah memprioritaskan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk ntuk memulihkan ekonomi nasional dari dampak pandemi COVID-19.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan UMKM menjadi prioritas utama dalam pemulihan ekonomi, pihaknya telah menyediakn stimulus dan insentif sebagai bentuk dukungan pemerintah agar mampu bertahan di tengah pandemi

“Pemerintah menyediakan anggaran sebesar Rp123,46 triliun dari total biaya penanganan COVID-19 senilai Rp695,2 triliun dengan rincian subsidi bunga Rp35,28 triliun dan penempatan dana restrukturisasi Rp78,78 triliun, ujarnya dalam peluncuran Penjaminan Kredit Modal Kerja UMKM dalam rangka Pemulihan Ekonomi Nasional di Jakata, Selasa (07/07/2020)

Baca Juga:  Polda Jabar Tetapkan Tujuh Tersangka Penganiaya Polisi, Tiga Ditahan

Kemudian, juga untuk belanja IJP Rp5 triliun, penjaminan modal kerja Rp1 triliun, PPh final UMKM ditanggung pemerintah (DTP) Rp2,4 triliun, serta pembiayaan investasi kepada koperasi melalui LPDB KUMKM Rp1 triliun.

“Ini menjadi penting karena program PEN diharapkan menjadi faktor pengungkit perekonomian di kuartal III dan IV,” ujarnya.

Airlangga menuturkan ekonomi Indonesia dapat mengarah ke zona positif pada kuartal III dengan adanya realisasi yang baik dalam pelaksanaan program PEN termasuk untuk UMKM serta belanja kementerian/lembaga.

Baca Juga:  Datangi Karawang, Muhadjir Effendy: Harus Ada Pikiran Untuk Menangani Banjir

“Kuartal II yang diperkirakan negatif menjadi positif di kuartal III tentu ada prasyarat. Realisasi belanja K/L dan program PEN mampu mendongkrak Q to Q bisa tumbuh 5 persen kalau kita mau masuk jalur positif,” katanya.

Sementara itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati berharap manfaat dana sebesar Rp123,46 triliun dapat benar-benar diterima oleh UMKM sehingga mampu bangkit kembali dari tekanan ekonomi.

“Seluruh aspek untuk dunia usaha terutama UMKM sekarang didukung, diberikan bantuan, dan dilindungi oleh pemerintah. Ini maksudnya supaya UMKM bisa bangkit kembali,” katanya

Baca Juga:  Ini 14 Sasaran Operasi Zebra Jaya 2022, Catat Tanggal Operasinya

Tak hanya itu, Sri Mulyani mengatakan program kredit modal kerja yang nilainya bisa mencapai Rp100 triliun dan diperpanjang sampai 2021 juga diharapkan manfaatnya dapat bergulir hingga tahun depan.

“Kredit modal kerja yang nilainya bisa mencapai Rp100 triliun kita harap tetap bergulir untuk pemulihan ekonomi yang akselerasinya tidak hanya 2020 tapi terus sampai 2021,” ujarnya. (Red)